1. Menyebabkan ketagihan
Sama seperti rokok tembakau, vape juga mengandung nikotin yang dapat menyebabkan ketergantungan. Nikotin yang terkandung di vape dapat merangsang otak melepaskan hormon dopamin dalam jumlah banyak, sehingga mengakibatkan efek ketergantungan.
Jadi, opsi rokok vape sebagai alternatif untuk berhenti merokok justru tidak benar. Bahaya vaping juga sama seperti rokok tembakau yang dapat membuat Anda makin ketergantungan.
2. Merusak paru-paru
Meski tidak memakai tembakau, bukan berarti bahaya vaping lebih ringan daripada rokok tembakau. Pasalnya, rokok elektrik tetap mengandung nikotin yang dapat meningkatkan risiko peradangan pada paru-paru dan mengurangi kemampuan jaringan pelindung di paru-paru untuk melindungi organ tersebut.
Diasetil yang terkandung di vape juga dapat menyebabkan munculnya penyakit bronkiolitis obliterans, atau yang lebih dikenal sebagai paru-paru popcorn (popcorn lung).
Vitamin E yang ada pada beberapa jenis rokok elektrik juga diduga kuat dapat menyebabkan iritasi paru-paru ketika dihirup.
BACA JUGA:Niat Ingin Cantik, Wanita Muda Tewas Diduga Usai Sedot Lemak di Klinik Kecantikan
3. Memengaruhi jantung
Bahaya vaping tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan paru-paru, nikotin yang terdapat di vape juga bisa menggangu organ lainnya, seperti jantung.
Nikotin yang terserap melalui aliran darah akan merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon epinefrin (adrenal). Pelepasan hormon epinefrin inilah yang menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat.
4. Menyebabkan gangguan pada janin
Pada ibu hamil, penggunaan vape secara aktif atau pasif dapat membahayakan janin. Pasalnya, paparan nikotin dan zat berbahaya lain yang dihasilkan oleh vape dapat menggangu perkembangan janin. Sementara pada anak-anak, paparan nikotin dari vape dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan tidur dan perkembangan otak serta memengaruhi daya ingatnya.
BACA JUGA:Penipuan Via Medsos, Warga Kota Bengkulu Tertipu Jual Beli Mobil, Uang Rp 79 Juta Lenyap
5. Meningkatkan risiko terkena kanker.
Sama seperti rokok tembakau, bahaya vaping juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kanker. Beberapa merek rokok vape juga ditemukan mengandung formaldehida yang dapat memicu terjadinya kanker.
Bahaya vaping lainnya adalah jika cairan nikotin yang digunakan untuk mengisi rokok elektrik terkena kulit atau tak sengaja terminum oleh anak-anak. Hal ini dapat mengakibatkan keracunan bahkan kematian.
Dengan memahami bahaya-bahaya tersebut, orang tua diharapkan dapat lebih waspada dan melindungi anak-anak mereka dari bahaya vaping. Edukasi dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sangat penting untuk mencegah penggunaan vape di kalangan remaja.ian.
Demikianlah informasi tentang Ini ciri-ciri orang menggunakan vape! waspadai bahaya dampaknya. Semoga bermanfaat.
Tianzi Agustin