Sedangkan air yang tidak direndam batu petir tidak mengandung kristal sama sekali. Kristal-kristal ini diduga memiliki khasiat menyembuhkan penyakit.
Meski demikian, Dinas Kesehatan Jawa Timur belum dapat memastikan apakah kristal tersebut yang menjadi faktor penyembuhan atau ada faktor lain yang berperan.
Penelitian terhadap air rendaman batu petir ini akan dilanjutkan dengan mengumpulkan data dari pasien-pasien Ponari yang mengaku sembuh setelah meminum air rendaman batu petir. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan ilmiah mengenai batu ajaib Ponari.
Hal ini hampir serupa dengan penelitian Masaru Emoto tentang kristal air, di mana air yang diberi doa menghasilkan kristal berbentuk bunga segi enam, sementara air yang diberi umpatan membentuk kristal hitam yang buruk.
BACA JUGA:Di Pasar Global Kopi Robusta dan Arabica Melonjak Tinggi di Tahun 2024, Apa Beda Keduanya?
Kisah Ponari dan batu ajaibnya telah menjadi bagian dari sejarah dan folklore masyarakat Indonesia. Meskipun kini kehidupannya tidak lagi sefenomenal dulu, kisahnya tetap menarik untuk dikenang, Ponari yang kini hidup sederhana bersama keluarganya, tetap menjaga warisan batu ajaibnya dan meneruskan pengobatan tradisional yang sudah dikenal banyak orang.
Sheila Silvina