NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Waspasa banjir dan longsor di beberapa wilayah, bmkg prediksi cuaca La Nina tiba awal Agustus.
La Nina adalah fenomena alami dalam sistem iklim dunia yang terjadi ketika suhu permukaan laut di wilayah tengah dan timur Samudra Pasifik menjadi lebih dingin dari biasanya. Penyebab terjadinya La Nina melibatkan interaksi kompleks antara atmosfer dan lautan, dan faktor-faktor utamanya adalah:
- Angin Pasat yang Kuat
Angin pasat adalah angin yang bergerak dari timur ke barat di wilayah ekuator. Angin ini mendorong air hangat ke arah barat, menyebabkan penumpukan air hangat di wilayah barat Samudra Pasifik dekat Asia dan Australia. Proses ini menciptakan perbedaan suhu muka laut antara wilayah barat dan wilayah tengah-timur Samudra Pasifik.
BACA JUGA:BMKG Umumkan Cuaca La Nina Masuk ke Indonesia Awal Agustus, Ini Bedanya dengan El Nino
- Timbulnya Air Dingin
Akibat penumpukan air hangat di wilayah barat Pasifik, air yang lebih dingin dari lapisan bawah laut akan naik ke permukaan di wilayah tengah-timur Pasifik. Hal ini menyebabkan suhu permukaan laut di wilayah tersebut menjadi lebih dingin dari biasanya.
- Gelombang Rossby
Gelombang Rossby adalah gelombang atmosfer yang bergerak di sepanjang batas antara air hangat yang ditumpuk di wilayah barat Samudra Pasifik dan air yang lebih dingin di wilayah tengah-timur. Gelombang Rossby dapat menguatkan fenomena La Nina dengan membantu dalam mentransmisikan efek suhu muka laut dingin di wilayah tengah-timur ke seluruh Samudra Pasifik.
- Interaksi Atmosfer-Laut
Perubahan suhu muka laut di wilayah tengah-timur Pasifik juga berinteraksi dengan atmosfer, mempengaruhi pola cuaca dan iklim global. Di wilayah di sekitar ekuator, perbedaan suhu muka laut dapat mempengaruhi pola angin dan tekanan atmosfer, yang pada gilirannya memengaruhi sirkulasi atmosfer global.
BACA JUGA:Petani Simak, BMKG Sebut Cuaca La Nina Masuk ke Indonesia Bulan Agustus, Antisipasi dari Sekarang
Waspasa Banjir dan Longsor di Beberapa Wilayah, BMKG Prediksi Cuaca La Nina Tiba Awal Agustus
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan fenomena iklim El Nino telah berakhir. Saat ini diprediksi berganti ke fenomena La Nina
“Jadi indeks ENSO sebagai indikator El Nino telah mencapai nilai netral yaitu sebesar 0,4 sejak awal Mei 2024. Kondisi Netral ini terus berlangsung hingga pertengahan Juli 2024 dengan indeks sebesar 0,1,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Senin (29/7/2024).