NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Petaka cuaca la-nina tiba di Indonesia awal Agustus, bagaimana antisipasinya? Simak informasinya berikut ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, fenomena El Nino telah berakhir dan akan berganti dengan datangnya La Nina mulai Agustus 2024.
El Nino adalah fenomena yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudera Pasifik tengah dan timur yang lebih hangat dari batas normalnya.
BACA JUGA:Waspasa Banjir dan Longsor di Beberapa Wilayah, BMKG Prediksi Cuaca La Nina Tiba Awal Agustus
Dengan berakhirnya El Nino, maka beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami peningkatan curah hujan.
Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari mengungkapkan, peralihan ini terjadi akibat mendinginnya suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur.
Hasil pemantauan data suhu permukaan laut di Samudera Pasifik tercatat, ada penurunan pada indikator El Nino mulai Mei hingga Juli 2024.
BACA JUGA:BMKG Umumkan Cuaca La Nina Masuk ke Indonesia Awal Agustus, Ini Bedanya dengan El Nino
"Indeks ENSO sebagai indikator El Nino telah mencapai nilai netral yaitu 0,4 sejak awal Mei dan terus berlangsung hingga pertengahan Juli 2024 dengan indeks 0,1," ujar Supari.
Lantas, apa itu La Nina dan bagaimana dampaknya bagi Indonesia?
La Nina membawa dampak yang berkebalikan dengan El Nino. La Nina meningkatkan curah hujan di Indonesia, terutama di bagian barat dan tengah seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Curah hujan yang tinggi selama periode La Nina seringkali menyebabkan banjir dan tanah longsor, mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa. Meski begitu, peningkatan curah hujan juga bisa mendukung sektor pertanian dengan memastikan pasokan air yang cukup.
Dampak La Nina bagi Petani
La Nina memiliki dampak yang signifikan bagi petani yaitu ,
• Banjir dan Tanah Longsor Akibat Curah Hujan Tinggi