Penyebab Presiden Jokowi Resmi Melarang Ada Iklan Produk Susu Formula Media Massa dan Medsos

Jumat 02-08-2024,09:19 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Agus Faizar

Sistem pencernaan bayi belum siap untuk menerima susu formula atau makanan padat lainnya.

BACA JUGA:Syarat Perpanjangan STNK Terbaru, Kendaraan Wajib Lulus Uji Emisi?

Susu formula, yang umumnya berasal dari susu sapi, diproses agar lebih mudah dicerna oleh bayi. Namun, gangguan akibat ketidakcocokan susu formula bisa timbul baik sebagai reaksi cepat (kurang dari 8 jam) atau reaksi lambat (setelah 8 jam atau lebih). 

Tanda dan gejala ketidakcocokan susu formula atau alergi susu hampir sama dengan alergi makanan lainnya dan dapat mempengaruhi organ pencernaan, kulit, saluran napas, dan organ lainnya.

BACA JUGA:Profil Angela Tanoesoedibjo, Putri Konglomerat Lulusan Luar Negeri yang Ditunjuk Jadi Ketum Perindo

Keputusan Presiden Jokowi untuk melarang iklan susu formula di media massa dan media sosial adalah langkah penting dalam mendukung pemberian ASI eksklusif dan mengatasi masalah gizi di Indonesia. 

Larangan ini tidak hanya melibatkan iklan, tetapi juga berbagai praktik promosi lainnya yang dilakukan oleh produsen susu formula.

BACA JUGA:Per Agustus 2024, Ini Daftar Layanan Kesehatan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan, Apa Saja?

Pemberian ASI eksklusif sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada bayi dan balita, serta melindungi mereka dari berbagai penyakit dan masalah gizi. 

Dengan adanya larangan ini, diharapkan lebih banyak ibu yang memilih untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi mereka, sehingga dapat tercipta generasi yang lebih sehat dan kuat di masa depan.

BACA JUGA:Fenomena Hujan Meteor 2024, Ini Tanggal Perkiraan Hujan Meteor Perseid di Bulan Agustus 2024

(Sheila Silvina)

Kategori :