Perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru
Perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar
Laut Arafuru
BACA JUGA:Daftar Promo Elektronik di Transmart Minggu 4 Agustus 2024, Ada Diskon 50%+20%
Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
Dampak Gelombang Tinggi
Mungkin masih banyak yang kesulitan membedakan antara gelombang tinggi dan tsunami, padahal dua hal tersebut sangat berbeda dalam konteks ini.
Gelombang tinggi biasanya diikuti dengan kencang angin yang berhembus, sementara tsunami justru dipengaruhi oleh kecepatan arus air di kedalaman laut. Gelombang tinggi sangat memungkinkan menyebabkan beberapa dampak serius yang berikut ini.
BACA JUGA:Daftar Harga Xiaomi POCO Agustus 2024, Ada yang Turun?
1. Rusaknya fasilitas di pesisir pantai
Hampir di semua pantai yang dijadikan tempat untuk wisata biasanya akan banyak menyediakan fasilitas yang cukup menarik.
Fasilitas tersebut entah berupa kursi-kursi, kafe, atau tempat-tempat khusus untuk bersantai. Meski demikian, justru fasilitas tersebutlah yang harus diwaspadai bila tak ingin terdampak dari gelombang tinggi.
Melansir Columbia Edu, air yang bergerak karena gelombang tinggi ini akan menyapu pesisir pantai dengan kuat dan kemudian menariknya kembali.
Proses tersebut akan terus berulang hingga kondisi cuaca stabil. Tidak mengherankan bahwa fasilitas di pesisir pantai akan sangat berisiko mengalami kerusakan sebab hal ini.
2. Rusaknya perahu atau kapal nelayan
Ada beberapa kawasan pantai yang cukup rentan mengalami gelombang tinggi. Fenomena seperti ini tidak hanya terjadi pada kawasan-kawasan di Indonesia, melainkan juga di beberapa negara seperti Jepang.