Ia lalu membantu Abu Nawas mengumpulkan kayu yang berserakan, dan meletakkannya di punggung Abu Nawas.
BACA JUGA:Terekam CCTV, Pria Ini Lakukan Aksi Tak Senonoh ke Anak Remaja, Ini Tampang Pelakunya
Kemudian Abu Nawas melanjutkan perjalanannya menuju pasar, dari hasil penjualan kayunya, Abu Nawas mendapatkan uang yang cukup banyak.
Saat dia hendak pulang, tiba-tiba ia dihadang lelaki yang telah menolongnya, lelaki itu menjulurkan tangannya sambil berkata.
"Mana upahku?," kata pria penolong Abu Nawas.
"Upah yang mana?," tanya Abu Nawas dengan herannya.
"Bukannya tadi kamu mengatakan akan memberi upah, balas lelaki tersebut.
Maka terjadilah percekcokan diantara mereka berdua, karena tidak ada yang mau mengalah, lalu mereka sepakat untuk membawa masalah ini ke hadapan tuan hakim.
BACA JUGA:10 Hotel Bintang 4 Terbaik di Kalimantan Timur, Harga Terjangkau, Nyaman dan Berkualitas
Singkat cerita, sampailah mereka berdua di hadapan tuan akim, mereka lalu mengadukan masalahnya pada tuan hakim.
"Abu Nawas sudah berjanji akan memberi saya upah, tapi ketika saya tadi, dia tidak mau memberikannya," ujar lelaki itu.
“Benar begitu Abu Nawas?," tanya tuan hakim.
"Ia benar, tapi saya menjawabnya tidak ada sesuatu apapun, namun dia memaksa saya untuk memberikan upah," kata Abu Nawas membela diri.
"Apapun janjimu, kamu harus memberikannya Abu Nawas, saya kira ini adalah keputusan yang adil untuk kalian berdua," tutur tuan hakim.
Mendengar keputusan dewan hakim, Abu Nawas terdiam. beberapa saat ia pun mulai menangkap maksud dari ucapan tua hakim.
Baiklah tuan hakim, saya akan memberikan dia upah sesuai dengan janji saya," ucap Abu Nawas.