Sebagian besar Kalimantan Barat, sebagian besar Kalimantan Tengah, sebagian besar Kalimantan Utara, sebagian besar Kalimantan Timur, sebagian kecil Kalimantan Selatan;
Sebagian Sulawesi Utara, sebagian Gorontalo, sebagian besar Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Barat, sebagian kecil Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian besar Maluku Utara, sebagian besar Maluku;
Sebagian besar Papua, sebagian besar Papua Pegunungan, sebagian kecil Papua Barat, sebagian besar Papua Tengah, sebagian Papua Selatan.
Curah hujan tinggi (300-500 mm)
Sebagian kecil Sumatera Utara, sebagian kecil Sumatera Barat, sebagian kecil Bengkulu, sebagian kecil Kalimantan Barat, sebagian kecil Papua Barat, sebagian kecil Papua Tengah.
Curah hujan sangat tinggi (>500 mm)
Sebagian besar Papua Barat, sebagian kecil Papua Tengah.
BACA JUGA:Rincian Tabel KUR BNI Terbaru Pinjaman Rp 10 Juta-Rp 500 Juta, Pilihan Untuk Modal Usaha
Apa Itu La Nina?
Kebalikan dengan El Nino, La Nina merupakan kejadian anomali iklim global yang ditandai dengan keadaan suhu permukaan laut (SPL) atau sea surface temperature (SST) di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin dibandingkan suhu normalnya.
Kondisi ini biasanya diikuti dengan berubahnya pola sirkulasi Walker (sirkulasi atmosfer arah timur barat yang terjadi di sekitar ekuator) di atmosfer yang berada di atasnya dan dapat mempengaruhi pola iklim dan cuaca global.
Kondisi La Nina ini dapat berulang dalam beberapa tahun sekali dan setiap kejadian dapat bertahan sekitar beberapa bulan hingga dua tahun.
BACA JUGA:Fuji Jadi Korban Pelecehan Seksual saat Event, Fadly Beri Ancaman
Penyebab La Nina
La Nina adalah fenomena alami dalam sistem iklim dunia yang terjadi ketika suhu permukaan laut di wilayah tengah dan timur Samudra Pasifik menjadi lebih dingin dari biasanya. Penyebab terjadinya La Nina melibatkan interaksi kompleks antara atmosfer dan lautan, dan faktor-faktor utamanya adalah:
Angin Pasat yang Kuat