1. Periode Invasi
- Demam: Gejala umum yang muncul di awal penyakit.
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Nyeri punggung
- Kelelahan
- Menggigil
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Biasanya, 1 hingga 3 hari setelah mengalami gejala awal, pengidap cacar monyet akan mengalami ruam. Ruam tersebut bisa muncul di beberapa bagian tubuh, seperti wajah, tangan, kaki, mulut, area genital, hingga pada area mata.
BACA JUGA:Bukan Mimpi, Bakal Dibangun Jalan Tol Bengkulu-Lampung, Tinggal Persetujuan Orang Ini
2. Periode Erupsi Kulit
Selanjutnya, ruam akan berkembang menjadi lesi dengan beberapa tahapan berikut ini:
- Makula: Lesi akan berubah warna, tetapi masih berbentuk datar.
- Papula: Lesi akan sedikit terangkat.
- Vesikel: Lesi akan semakin berkembang dan membentuk benjolan dengan cairan bening di dalamnya.
- Pustula: Cairan di dalam lesi akan berubah menjadi warna kekuningan.
Setelah tahap pustula, lesi akan menjadi kering dan mengelupas. Gejala akan dialami selama 2 hingga 4 minggu. Biasanya, kondisi ini dapat membaik dan menghilang dengan sendirinya.
BACA JUGA:Simak, Ini 4 Keuntungan Investasi Apartemen, Termasuk Pertumbuhan Nilai Aset Menjanjikan
Sejarah Penemuan dan Penyebaran Cacar Monyet
Kasus cacar monyet pertama pada manusia diketahui terjadi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah, selama periode upaya intensif untuk menghilangkan cacar.
Sejak saat itu, cacar monyet dilaporkan pada orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah maupun di luar Afrika terkait dengan perjalanan internasional atau hewan impor.
Negara-negara yang melaporkan kasus ini termasuk Amerika Serikat, Israel, Singapura, dan Inggris. Di Indonesia, kasus cacar monyet pertama kali muncul pada 20 Agustus 2022.
Kemudian, pada 13 Oktober 2023, pemerintah kembali melaporkan kasus cacar monyet. Menurut data dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, pada konferensi pers 26 Oktober 2023, kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia hingga tanggal tersebut terdeteksi sebanyak 14 kasus.
BACA JUGA:Sungguh Tega, Seorang Ayah Siksa dan Gantung Anak Kandungnya, Ini Motifnya
Dari karakteristik dari 14 kasus konfirmasi tersebut, paling banyak berusia 25-29 tahun sebanyak 64 persen. Sisanya usia 30-39 tahun sebanyak 36 persen.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr. Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan selain 14 kasus terkonfirmasi, terdapat dua kasus probable atau memiliki gejala dan kontak dengan pengidap cacar monyet tetapi saat ini sudah sembuh.