Sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu, sebuah perdebatan mengenai apakah telur atau ayam yang ada lebih dulu juga berujung pada pembacokan dan kematian.
Hal ini menunjukkan bahwa kekerasan sering kali timbul dari hal-hal yang sebenarnya tidak sepatutnya menjadi alasan untuk bertindak kasar atau melukai orang lain.
Sebuah komplain atau ketidakpuasan adalah hal yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, bagaimana kita merespons dan mengatasi situasi tersebut sangat menentukan hasil akhirnya.
BACA JUGA:BRImo Tambah 14 User Baru Per Menit, Intip Sederet Fakta Menariknya
Dalam kasus ini, AW untuk menerima kritik dan mengendalikan emosinya telah membawa malapetaka, tidak hanya bagi korban tetapi juga bagi dirinya sendiri yang kini menjadi buronan.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak menyebarkan video kekerasan seperti ini, meskipun itu bisa menjadi peringatan atau pelajaran bagi yang lain.
M enyebarkan video kekerasan hanya akan memperburuk keadaan dan menambah trauma bagi para korban serta keluarganya.
Lebih baik jika video tersebut diserahkan kepada pihak berwenang sebagai barang bukti untuk mempercepat proses hukum.
BACA JUGA:Deretan 6 HP Memori 512 GB Terbaru Agustus 2024, Harga Terjangkau
Demikianlah, perlu diingat! Kejadian ini juga menegaskan kembali pentingnya pengendalian diri dan etika dalam menghadapi kritik atau ketidakpuasan dari orang lain.
Kekerasan, dalam bentuk apapun, hanya akan membawa kerugian dan penyesalan di kemudian hari.
(Sheila Silvina)