Adil menyampaikan rasa kecewanya kenapa pembagian DBH minyak untuk Kepulauan Meranti tidak sesuai.
Padahal, hasil minyaknya besar dan liftingnya naik. Adil mengaku sempat mengejar orang Kemenkeu sampai ke Bandung untuk mencari kejelasan soal pembagian DBH.
Namun, ia menyebut saat itu bertemu dengan orang Kemenkeu yang tidak berkompeten. “Itu yang hadir apa staf tak tahulah. Sampai saya ngomong waktu itu, ini orang keuangan isinya iblis atau setan,” kata Adil.
BACA JUGA:Puluhan Ibu-ibu di Bengkulu Utara Jadi Korban Arisan Bodong, Bayar Rp 5 Juta Dijanjikan Rp 10 Juta
Selain itu Adil disebut pernah menolak kunjungan Gubernur Riau, Syamsuar ke Kabupaten Kepulauan Meranti pada Kamis (13/10/2022).
Gubernur Riau waktu itu hendak melakukan kunjungan kerja ke Desa Bagan Melibur, Desa Mayang Sari dan Desa Mekar Sari, Kecamatan Merbau, untuk meninjau BUMDes, sagu parut kering, dan sekaligus gerakan menanam cabai. Namun akhirnya kunjungan ini batal.
Adil saat itu membantah menolak kunjungan Gubernur Riau ke daerahnya. Justru, kata Adil, Gubernur Riau Syamsuar yang membatalkan janji kampanye. Adil juga sempat menyebut Gubernur Riau pikun.
BACA JUGA:Benarkah Ida Dayak akan ke Bengkulu Senin Depan? Cek Informasi Pastinya di Sini
Belum lama beberapa kontroversi tersebut, Adil kembali menjadi bahan pemberitaan. Kali ini lantaran dia ditangkap KPK pada 6 April 2023.
Dia diduga melakukan korupsi pemotongan anggaran Operasi Perangkat Daerah dan suap fee jasa travel umrah.