Silmy menekankan pentingnya menampilkan motif kain nusantara dalam paspor, pada setiap lembar isi paspor, desain yang digunakan adalah 33 motif kain nusantara. Terdapat pula motif-motif yang menunjukkan kekayaan khas daerah, seperti rumah tradisional.
"Kenapa kain nusantara? Kita memiliki lebih dari 5.849 motif kain dari Sabang sampai Merauke. Dengan memasukkan motif-motif ini ke dalam paspor, kita menceritakan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Paspor ini bukan sekadar dokumen perjalanan, tetapi juga duta budaya yang memperkenalkan keindahan dan keunikan Indonesia kepada dunia."
Selain motif kain nusantara, desain paspor baru juga menampilkan berbagai motif rumah tradisional khas dari berbagai daerah di Indonesia.
BACA JUGA:Update Daftar Harga HP OPPO Terbaru Agustus 2024, Punya RAM Besar
Hal ini semakin memperkuat identitas Indonesia dan menjadikan paspor ini sebagai simbol kebanggaan nasional yang dapat diperlihatkan kepada dunia.
Aspek Keamanan yang Ditingkatkan Sesuai Standar Internasional
Selain aspek visual, Silmy Karim juga menyoroti peningkatan signifikan dalam aspek keamanan pada desain baru paspor ini.
Ia menyebutkan bahwa peningkatan ini dilakukan untuk mengikuti aturan yang diatur oleh The International Civil Aviation Organisation (ICAO).
Pada Annex 9 tentang Facilitation Bab 3, Subbab C, ICAO menetapkan bahwa setiap negara harus secara berkala memperbarui teknik dan fitur pengamanan paspor sesuai dengan perkembangan terbaru.
Hal ini dilakukan untuk mencegah upaya pemalsuan, replikasi, serta penggantian dan penghapusan data pada paspor.
BACA JUGA:Hari Ini, Jessica Wongso 'Kopi Sianida' Bebas Bersyarat, Ini Penjelasan Ditjen Pas
Desain baru paspor Indonesia ini menerapkan kombinasi fitur keamanan yang sangat canggih. Salah satu peningkatan utama adalah pada bagian sampul paspor, yang kini lebih tahan panas, fleksibel, dan mampu melindungi chip elektronik yang terdapat di dalamnya.
Selain itu, bagian biodata paspor terbuat dari bahan polikarbonat, yang dilapisi dengan coating khusus untuk melindungi permukaannya dari berbagai potensi kerusakan.
Tidak hanya itu, kertas pada buku paspor juga dipasangi pengaman yang sensitif terhadap zat kimia. Ini berarti setiap percobaan pemalsuan atau manipulasi pada kertas paspor akan lebih mudah terdeteksi.
Paspor ini juga menggunakan tinta kasat mata (fluorescent ink) dan tinta tidak kasat mata (infrared ink) yang dapat berpendar di bawah sinar ultraviolet. Teknologi tinta ini juga diterapkan pada benang jahitan buku paspor, yang terbuat dari tiga warna, menjadikannya semakin sulit untuk dipalsukan.
BACA JUGA:Hari Ini, Jessica Wongso 'Kopi Sianida' Bebas Bersyarat, Ini Penjelasan Ditjen Pas
Silmy Karim menegaskan bahwa penggunaan kombinasi fitur keamanan yang inovatif ini merupakan langkah penting untuk memastikan paspor Indonesia dapat memenuhi standar keamanan internasional.