Setelah laporan tersebut diterima, pihak kepolisian melakukan serangkaian langkah untuk mengumpulkan bukti dan keterangan dari saksi-saksi yang terkait.
Pada 10 Juni 2024, polisi menggelar perkara untuk mengevaluasi bukti-bukti yang ada dan memutuskan status hukum Altaf Vicko.
Dari hasil gelar perkara tersebut, pihak kepolisian akhirnya menetapkan Altaf sebagai tersangka dalam kasus ini.
"Kemudian kita periksa saksi-saksi sebanyak lima orang, lanjut visum di Kramat Jati, kemudian sudah menetapkan seseorang sebagai tersangka," jelas AKP Nurma Dewi.
Keputusan untuk menetapkan Altaf sebagai tersangka menandakan bahwa terdapat bukti yang cukup kuat untuk menyatakan bahwa Altaf telah melakukan kekerasan psikis terhadap istrinya.
BACA JUGA:Kementerian LHK Buka 3 Formasi CPNS Untuk Lulusan SMA Sederajat, Ini Syarat yang Harus Disiapkan
Meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka, Altaf Vicko tidak dilakukan penahanan oleh pihak kepolisian.
Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan hukum yang ada, di mana jeratan hukuman untuk kasus kekerasan psikis di bawah lima tahun tidak mewajibkan penahanan terhadap tersangka.
"Jadi untuk tersangka tidak dilakukan penahanan. Tapi wajib lapor Senin dan Kamis. Sebelum dinyatakan P21, itu tetap berjalan untuk wajib lapor. Setelah itu kita limpahkan ke Kejaksaan," ungkap AKP Nurma Dewi.
Namun, hukum yang berlaku memberikan kewenangan kepada pihak berwajib untuk memutuskan apakah tersangka perlu ditahan atau tidak berdasarkan beratnya kasus dan potensi risiko yang ada.
BACA JUGA:Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Formasi Umum dan Khusus pada Seleksi CPNS 2024
Kasus ini juga membuka tabir kehidupan pribadi Shahnaz Anindya dan Altaf Vicko yang selama ini tampak harmonis di mata publik.
Shahnaz Anindya, yang lahir pada 26 Februari 1989, adalah seorang influencer dan fashionista yang telah berkecimpung di industri mode sejak lama.
Kariernya dimulai setelah ia lulus dari Universitas Indonesia dengan gelar Sarjana Sains jurusan komunikasi pada tahun 2009, dan kemudian melanjutkan pendidikan masternya di University of Westminster di London, di mana ia meraih gelar Master of Arts jurusan pemasaran.
BACA JUGA:Kesempatan Emas, BRI Buka Lowongan Kerja untuk 4 Posisi, Catat Tanggalnya
Shahnaz telah bekerja di Gucci Group Asia Pasifik sejak tahun 2012, dan bertanggung jawab atas komunikasi pemasaran untuk label-label mode ternama seperti Balenciaga dan Saint Laurent.