NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Ancaman megathrust tidak main-main, Kementerian PUPR siapkan rumah tahan gempa 1.000 tahun.
Ancaman gempa besar atau megathrust yang ramai dibicarakan beberapa hari terakhir, benar adanya. Bahkan pemerintah memberikan respon yang cukup serius terhadap ancaman ini.
Salah satu perhatian pemerintah ini seperti yang direncanakan Kementerian PUPR yang akan menyiapkan rumah tahan gempa hingga 1.000 tahun.
BACA JUGA:Kesempatan Terbuka Lebar, Ini 13 Jurusan Kuliah yang Paling Dibutuhkan di IKN
Dikatakan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, pihaknya terus memperbaiki teknologi tahan gempa. Termasuk dari penggunaan Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam mendirikan bangunan.
"Megathrust pasti hubungannya dengan gempa, ya kan? Jadi, makanya Pak Dirjen (Dirjen Perumahan PUPR Iwan Suprijanto) bilang Proptech ini untuk memastikan keamanan semua bangunan rumah menggunakan teknologi tahan gempa," kata Basuki pada Jumat (23/8).
"Teknologi tahan gempa dengan SNI yang baru itu 1.000 tahun, year period, (tahan) dari gempa. Lebih tinggi tahan gempanya," lanjut Basuki.
BACA JUGA:Cara Ampuh Menghilangkan Stretch Mark Pada Kulit yang Mengganggu, Bisa Dilakukan di Rumah
Basuki menjelaskan, beberapa wilayah Indonesia memang rawan bencana tektonik. Namun secara khusus Basuki menyebut wilayah IKN yang dikatakannya relatif aman gempa.
"Kalimantan relatif lebih aman, tapi juga kita harus siap dengan teknologi perumahan yang aman untuk keamanan," ujar Basuki.
"Kemudian, juga untuk keselamatan dapat dilakukan dengan teknologi yang ada. Kita bisa memonitor kondisi rumah dari jauh. Dari rumah kita, rumah saya, waduh rumah saya, bukan rumah saya, (tetapi) rumah dinas menteri di IKN bisa dimonitor dari sini," sambungnya.
Wilayah Megathrust yang Mengancam Indonesia
Akhir-akhir ini, perhatian masyarakat kembali ke persoalan gempa, khususnya ancaman megathrust atau gempa bumi dengan kekuatan sangat besar.
BACA JUGA:Jangan Ditiru, Seperti Ini Modus Kecurangan Dalam Seleksi CPNS Tahun 2024
Isu Indonesia yang berpotensi dilanda gempa dahsyat kembali mencuat setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan akan potensi terjadinya gempa besar di Indonesia.