Ada juga segmen Jawa yang dibagi menjadi tiga segmen, yakni segmen Selat Sunda-Banten, Segmen Jawa Barat, dan Segmen Jawa Tengah-Jawa Timur.
Zona megathrust bukanlah hal baru. Di Indonesia, zona sumber gempa ini sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia.
BACA JUGA:Dicari Banyak Orang, Weton Tulang Wangi Penakluk Bangsa Jin dan Diikuti Banyak Khodam
Zona megathrust berada di zona subduksi aktif, seperti Subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba, Subduksi Banda, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina, dan subduksi Utara Papua.
Saat ini segmen zona megathrust Indonesia sudah dapat dikenali potensinya.
Seluruh aktivitas gempa yang bersumber di zona megathrust disebut sebagai gempa megathrust dan tidak selalu berkekuatan besar.
Sebagai sumber gempa, zona megathrust dapat membangkitkan gempa berbagai magnitudo dan kedalaman.
Data hasil monitoring BMKG menunjukkan, justru "gempa kecil" yang lebih banyak terjadi di zona megathrust, meskipun zona ini dapat memicu gempa besar.
Namun, sejumlah studi mengungkap megathrust ini, termasuk yang di dekat Jawa, berpotensi memicu tsunami hingga puluhan meter.
BACA JUGA:Bangkit dari Kesedihan dan Putus Asa, Weton Ini Dibanjiri Rezeki dari Semua Arah
Wilayah Megathrust yang Berpotensi Mengancam RI
Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa zona megathrust selatan Jawa memang sangat aktif yang tampak dalam peta aktivitas kegempaannya (seismisitas).
Berikut wilayah Megathrust yang mengancam Indonesia:
Mentawai-Pagai (Potensi Skala Momen Gempa 8,9)
Enggano (Potensi Skala Momen Gempa 8,4)
Selat Sunda (Potensi Skala Momen Gempa 8,7)