Megawati Minta Dikenalkan ke Raja Jawa, Ini 5 Respon Soal Raja Jawa yang Disebut Bahlil Lahadalia

Sabtu 24-08-2024,22:09 WIB
Reporter : Novan Alqadri
Editor : ahmad afandi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sosok "Raja Jawa" hanya ada di zaman kerajaan dahulu, sementara saat ini sudah tidak ada. Hal itu ia ungkapkan sebagai tanggapan terhadap pernyataan Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia soal sosok "Raja Jawa" saat Munas Partai Golkar.

"Raja Jawa itu kan zaman kerajaan dulu, bukan zaman sekarang," kata Airlangga yang juga mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar usai konferensi pers Pencanangan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) di Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024, dikutip dari Antara.

BACA JUGA:Kasus Harun Masiku 4 Tahun Jadi Buronan KPK, Giliran Sekjen PDIP Hasto Diperiksa Pekan Depan

3. Istana Tidak Mau Berspekulasi Soal Raja Jawa

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengatakan bahwa Istana tidak mau berspekulasi lebih lanjut mengenai sosok "Raja Jawa" itu. "Itu 'kan pernyataan politik di partai politik," kata Hasan di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024, dikutip dari Antara.

Untuk itu, dia membiarkan masyarakat menafsirkan masing-masing soal sosok "Raja Jawa" tersebut. "Silakan ditafsirkan masing-masing," ujar Hasan.

4. Bukan Sikap Politik dari Partai

Politisi senior Partai Golkar Idrus Marham mengatakan bahwa ungkapan Bahlil itu hanya merupakan candaan politik karena tema pidato Bahlil juga banyak menyinggung soal isu-isu yang berkembang di masyarakat. Namun, menurut Idrus, ungkapan Bahlil soal "Raja Jawa" itu bukan merupakan sikap politik dari partai.

"Harus dibedakan antara pernyataan politik dan guyonan politik," kata Idrus, Rabu, 21 Agustus 2024, dikutip dari Antara.

BACA JUGA:Terkait Kasus Suap Harun Masiku, Sekjen PDIP Hasto Diperiksa Selama 4 Jam

5. Bukan Ranah Keraton Yogyakarta

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa pihaknya tak mengetahui apa yang dimaksud Raja Jawa dalam pidato Bahlil Lahadalia. "Urusannya apa (soal pidato Raja Jawa) ? Tidak tahu saya soal pidato itu," kata Sultan di sela Rapat Koordinasi Kesiapan Penyelenggaraan Pilkada 2024 Wilayah Jawa di Yogyakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu menyatakan sudah tak akan mencampuri apapun lagi terkait dinamika politik karena bukan kewenangannya. Dengan demikian, pidato Bahlil tersebut dinilai Sultan bukan ranahnya lagi untuk berbicara atau menanggapi lebih jauh. "Saya kan sudah tidak berpartai lagi, tidak boleh (masuk partai sesuai UU)," kata Sultan Hamengku Buwono X.

Nah itulah beberapa respon soal Raja Jawa yang disebut Bahlil Lahadalia, termasuk Megawati yang meminta dikenalkan ke Raja Jawa.

 

(Novan)

Kategori :