Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,5.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,85° LS ; 110,17° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 107 Km arah Barat Daya Gunungkidul pada kedalaman 42 km.
BACA JUGA:Ini 2 Tunjangan Uang Makan di Luar Gaji Pokok PNS Tahun 2025, Intip Besarannya
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust),” kata Daryono.
Kepada masyarakat, Daryono mengimbau, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut pihaknya mencatat setidaknya telah terjadi tujuh kali gempa Megathurst dengan magnitudo yang cukup kuat di sejumlah titik zona yang diwaspadai. Namun, menurutnya rentang waktu kejadiannya mencapai 200-an tahun.
BACA JUGA:Ini Prioritas Kenaikan Gaji PNS Secara Bertahap di Tahun 2025, Berapa Besarannya?
Hal itu disampaikan Dwikorita dalam acara One On One bertema 'Gempa Megahrust Terdeteksi, Tak Bisa Diprediksi', Sabtu (24/8/2024).
"Menurut data kami tercatat sejak 1804 sudah terjadi gempa dengan magnitudo cukup kuat di Jawa Tengah itu semua dengan Tsunami; gempa dan tsunami di Jawa Timur tahun 1818; gempa dan tsunami di Jawa Timur serta Jogja tahun 1840; gempa dan tsunami di Jawa Barat tahun 1857," kata Dwikorita.
Kemudian gempa dan tsunami di Jawa Timur tahun 1859; gempa dan tsunami di Jawa Tengah 1921; gempa dan tsunami di Jawa Timur 1994; baru gempa tahun 2006 dan 2009 di Selatan Jawa ada tujuh kali yang tercatat.
"Ratusan tahun atau sekitar dua ratus tahun yang lalu," tambahnya.
BACA JUGA:7 Poin RAPBN 2025, Ada Soal Kenaikan Gaji PNS 2025 Hingga Proggram Makanan Bergizi
Lantas, Bagaimana Dampak Gempa Megathrust?
Zona subduksi gempa megathrust berada di sekitar Samudra Pasifik yang memiliki area berbentuk tapal kuda. Di sebagian besar zona ini lempeng benua menimpa lempeng samudra karena lempeng samudra lebih berat dan dingin.
Sumber gempa megathrust ini biasanya terletak di bawah laut. Oleh karena itu sulit untuk melakukan pengamatan mendetail berdasarkan pengukuran seismik, geologi, dan geodetik.