NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Viral di medsos aksi bullying remaja SMP, dipukul berkali-kali! polisi beri keterangan.
Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang menampilkan aksi perundungan atau bullying terhadap seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
BACA JUGA:Pilkada 2024 Bengkulu Utara Petahana vs Kotak Kosong, Bagaimana Jika Kotak Kosong Menang?
Video tersebut menunjukkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang siswa terhadap temannya di dalam ruang kelas, yang langsung menarik perhatian publik dan menjadi viral di berbagai platform media sosial. Diketahui, kejadian tersebut terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan.
Dalam video yang beredar luas, terlihat bahwa insiden perundungan itu terjadi di dalam ruang kelas, di mana seorang siswa yang mengenakan topi terlihat memukul dan menonjok temannya berkali-kali.
BACA JUGA:Melirik Gaji Perwira Pelayaran yang Menggiurkan, Segini Besarannya
Tidak hanya berhenti di situ, pelaku juga membanting korban hingga terkapar di lantai.
Bahkan, dalam aksi yang sangat mengejutkan, pelaku terlihat menginjak-nginjak tubuh korban yang sudah tergeletak tak berdaya di lantai kelas.
Yang lebih menyedihkan lagi, teman-teman sekelas yang berada di sekitar kejadian tersebut tampak tidak berusaha menghentikan aksi kekerasan tersebut, seolah-olah mereka hanya menjadi penonton dari insiden yang brutal itu.
Setelah pelaku menghentikan tindakannya, korban terlihat masih terkapar di lantai, tidak menunjukkan tanda-tanda bergerak.
Beberapa temannya yang lain tampak mendekati korban dan mencoba mengajaknya bicara. Belakangan, diketahui bahwa peristiwa ini terjadi di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Gowa.
BACA JUGA:Kabar Gembira, Gaji PNS Bakal Naik Lagi di 2025! Ini Daftar Gaji dan Tunjangan 2024
Menanggapi viralnya video tersebut, Plt Kasi Humas Polres Gowa, Ipda Udin Sibadu, memberikan konfirmasi mengenai insiden ini.
Menurutnya, peristiwa perundungan tersebut sebenarnya telah terjadi sekitar dua minggu lalu dan telah diselesaikan secara internal oleh pihak sekolah.
"Iya, itu kejadiannya sudah dua minggu lalu dan sudah didamaikan oleh pihak sekolah," ujar Ipda Udin Sibadu dalam pernyataannya yang dikutip oleh Tribun-Timur pada Rabu (28/8/2024).