NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Air galon sebabkan orang miskin, kok bisa?
Kebanyakan orang menggunakan air galon khusus untuk minum dan masak. Namun, sebagian orang memilih menggunakan air rebusan dari air keran.
Sebagian orang merasa air galon lebih bersih dan aman dari air rebusan keran. Ada juga yang berpendapat sebaliknya.
Namun, belakangan ini air galon ramai diaebut menjadi penyebab miskin masyarakat menengah. Kok bisa?
Pakar Ekonom sekaligus mantan Menteri Keungan, Bambang Brodjonegoro berikan pernyataan, bahwa konsumsi air galon atau air kemasan menjadi salah satu factor masyarakat kelas menengah menjadi jatuh miskin.
"Selama ini secara tidak sadar itu sudah menggerus income kita secara lumayan dengan style kita yang mengandalkan semua kepada air galon, air botol dan segala macamnya," kata Bambang di kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dikutip Jumat, (30/8/2024).
Bambang Brodjonegoro mengatakan kebiasaan mengkonsumsi air dalam kemasan tidak terjadi di semua negara. Di negara maju misalnya, warga kelas menengah terbiasa menenggak air minum yang disediakan pemerintah di tempat-tempat umum.
Dengan adanya fasilitas air minum massal itu, masyarakat negara maju tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli minum.
"Daya beli kelas menengahnya aman karena untuk air pun mereka tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak," kata dia.
BACA JUGA:Mempromosikan Kesetaraan Disabilitas, Simak 5 Fakta Menarik Paralimpiade Paris 2024
Meski begitu, Bambang mengatakan faktor kebutuhan air minum hanyalah satu dari banyak faktor lain yang menyebabkan banyak kelas menengah turun 'kasta' ke kelas ekonomi yang lebih rendah. Bambang menduga faktor utama tumbangnya kelas menengah RI adalah pandemi Covid-19.
"Penyebabnya itu variatif. Karena kan kita lihat datanya dari 2019 ke 2023. Jadi penyebab pertama adalah Covid," ujar dia.
Selama Covid-19, kata dia, banyak kelas menengah kehilangan pekerjaan. Sementara sebagian lainnya, mengalami kebangkrutan bisnis.