Tertarik Jadi Bagian RSPAD Gatot Soebroto, Intip Besaran Gaji PNS Perawat dan Tunjangannya

Selasa 03-09-2024,12:29 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Septi Fitriani

3. Perbedaan Gaji Perawat PNS dan Non-PNS

Perawat PNS di RSPAD Gatot Soebroto memiliki gaji pokok yang lebih tinggi daripada perawat non-PNS. Selain itu, perawat PNS juga mendapatkan tunjangan khusus sebagai pegawai negeri.

4. Potensi Penghasilan Tambahan

Perawat di RSPAD Gatot Soebroto dapat memperoleh penghasilan tambahan melalui insentif khusus seperti shift malam, lembur, dan operasi darurat. Selain itu, ada pula potensi penghasilan dari kapitasi, BOK, dan perjalanan dinas.

Dalam kesimpulannya, gaji perawat di RSPAD Gatot Soebroto bervariasi tergantung pada jenjang pendidikan dan pengalaman kerja. Selain gaji pokok, perawat juga mendapatkan berbagai tunjangan dan fasilitas lainnya. Terdapat pula potensi penghasilan tambahan dari insentif khusus dan kapitasi.

Itulah mengenai besaran gaji dan tunjangan serta fasilitas dari seorang perawat di RSPAD Gatot Soebroto. 

Sebagai informasi, tambahan berikut ini sejarah dan tentang logo dari RSPAD Gatot Soebroto.

BACA JUGA:Kembali Melangkah ke Panggung Politik, Intip Harta Kekayaan Al Haris Bakal Calon Gubernur Jambi

Sejarah RSPAD Gatot Soebroto

Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto ini awalnya dibangun oleh Pemerintah Belanda pada bulan Oktober 1936 dengan nama "Groot Militair Hospitaal Weltevreden". 

Rumah sakit ini dibangun untuk merawat serdadu Belanda yang sakit, khususnya yang cedera dalam pertempuran melawan pejuang kemerdekaan (Perang Paderi, Perang Diponegoro dan sebagainya).

Rumah sakit ini banyak berjasa dalam dunia kesehatan/kedokteran. Di laboratorium rumah sakit ini, Dokter C. Eykman menemukan Vitamin B. Atas penemuannya, Eykman dianugerahi Hadiah Nobel.

Selain itu, Groot Militair Hospitaal Weltevreden menjadi saksi berdirinya School voor Inlandsche Geneeskundigen (Sekolah Dokter Jawa) pada tahun 1851 yang 9 tahun kemudian ditingkatkan menjadi School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (Sekolah Pendidikan Dokter Pribumi) dan dikenal dengan singkatan STOVIA.

Pada zaman penjajahan Jepang di Indonesia, di bawah Tentara Darat Jepang, nama rumah sakit ini diubah menjadi "Rikugun Biyoin" dengan tugas pokok memberikan pelayanan kesehatan kepada Tentara Dai Nipon.

Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Tentara Sekutu, tempat ini kembali di bawah Militaire Geneeskunde Dienst (Jawatan Kesehatan KNIL) dengan nama Legeer Hospital Batavia. Setelah pengakuan kedaulatan RI, rumah sakit ini diserahkan kepada TNI AD dan berganti nama menjadi Rumah Sakit Tentara Pusat (RSTP) yang terus berganti nama dan sekarang dikenal dengan RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto.

BACA JUGA:Intip 8 Keunggulan Pertamax Green 92 Pengganti BBM Pertalite, Harganya Berapa?

Kategori :