Kebijakan pembatasan penggunaan Pertalite ini diambil dengan beberapa alasan utama:
1. Optimalisasi Subsidi BBM
Pertalite merupakan bahan bakar bersubsidi, sehingga distribusi dan penggunaannya perlu diatur agar tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.
2. Pengurangan Dampak Lingkungan
Dengan membatasi penggunaan Pertalite pada kendaraan yang tidak kompatibel, diharapkan akan mengurangi emisi dan polusi udara yang dihasilkan.
3. Peningkatan Efisiensi Energi
Kendaraan yang tidak cocok dengan Pertalite akan mengalami penurunan performa dan efisiensi bahan bakar, sehingga penggunaan bahan bakar yang sesuai akan lebih menguntungkan.
BACA JUGA:Harta Kekayaan Luluk Nur Hamidah, Bakal Calon Gubernur Jawa Timur 2024
Pemerintah Indonesia mengambil langkah strategis dalam mengelola subsidi bahan bakar dan menjaga kelestarian lingkungan dengan menetapkan larangan penggunaan pertalite bagi kendaraan tertentu.
Pemilik kendaraan diharapkan untuk mematuhi peraturan ini agar dapat menjaga performa kendaraan dan mendukung upaya pemerintah dalam mencapai tujuan energi yang lebih berkelanjutan.
BACA JUGA:Rincian Harta Kekayaan Romi Hariyanto, Bakal Calon Gubernur Jambi 2024
Dengan adanya peraturan ini, penting bagi pemilik kendaraan untuk memastikan jenis BBM yang sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan mereka, serta mematuhi peraturan yang berlaku guna menghindari sanksi yang mungkin dikenakan di SPBU.
BACA JUGA:Bertarung di Pilkada Jawa Barat, Ini Harta Kekayaan Jeje Wiradinata Bakal Calon Gubernur
Sebagai informasi, tambahan berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan Pertalite yang perlu juga diketahui:
Kelebihan Pertalite
1. Pertalite memiliki nilai RON 90 lebih unggul jika dibandingkan bahan bakar Premium dengan nilai RON 88.