Selain itu, ia juga mengeluhkan rasa sakit di pinggang akibat ditendang oleh pelaku. Korban bahkan menyatakan keinginannya untuk pindah sekolah karena trauma yang dialaminya.
“Adik kami pulang dalam keadaan jilbab sobek dan ada benjolan di keningnya. Dia bilang ingin pindah sekolah karena takut dibully oleh lima orang temannya,” ujar Tari ketika dikonfirmasi pada Jumat (6/9/2024).
BACA JUGA:Pelamar CPNS 2024 di Sekretariat Jenderal MPR Masih Sepi Peminat, Cek Rincian Formasinya
Tari juga mengungkapkan bahwa setiap kali adiknya harus pergi ke sekolah, ia selalu merasa takut. Kejadian ini, menurutnya, telah menyebabkan trauma yang sangat mendalam bagi adiknya sehingga ia terbayang-bayang akan perlakuan kasar dari teman-temannya.
“Setiap kali pergi sekolah, adik saya selalu ketakutan karena trauma. Kami juga heran kenapa sekolah tidak memberikan sanksi yang tegas terhadap pelaku. Mereka hanya disuruh mengerjakan tugas sekolah, tidak ada efek jera sama sekali,” tambahnya.
BACA JUGA:Bakal Dua kali Pilkada Kotak Kosong di Bengkulu Utara, Begini Komentar Masyarakat
Tari juga mengkritik sikap pihak sekolah yang dianggap tidak serius menangani kasus ini. Menurutnya, masalah ini hanya diselesaikan di ruang kepala sekolah tanpa ada tindakan lebih lanjut.
Bahkan, pelaku hanya disuruh mengerjakan tugas sekolah tanpa hukuman yang tegas. Tari juga mengungkapkan bahwa setelah kejadian tersebut, ada laporan bahwa pelaku juga membully siswa lainnya.
“Pihak sekolah hanya menyuruh mereka menyelesaikan masalah di kantor, kemudian pelaku hanya diberi tugas sekolah. Ini sangat mengecewakan karena tidak ada tindakan yang membuat pelaku jera. Adik saya jadi takut setiap kali mau ke sekolah,” ungkapnya dengan kecewa.
BACA JUGA:Ribut Selebgram Ulianaci Viral, Begini Respon Pemerintah Provinsi Bengkulu
Bahkan, setelah kasus ini viral, ada keluarga korban lain yang baru berani bersuara dan melaporkan adanya tindakan bullying serupa yang terjadi di sekolah tersebut.
Namun, sayangnya pihak sekolah terkesan menutup diri dan tidak mau menerima jika kasus ini menjadi perhatian publik.
BACA JUGA:Masih Sepi Peminat Penerimaan CPNS 2024 di Kemenpan RB, Padahal Peluang Gaji hingga Rp 12 Jutaan
Tanggapan Disdikbud Muba
Menanggapi kejadian ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Musi Banyuasin, Iskandar Syagharianto, sangat menyayangkan adanya peristiwa perundungan di salah satu SMP di Muba.
Menurutnya, peristiwa ini tidak seharusnya terjadi dan harus menjadi pelajaran bagi semua pihak.