Tidak berhenti sampai di situ, karangan bunga ini juga dilengkapi dengan pernyataan yang lebih spesifik, menyebutkan bahwa perempuan tersebut bersedia diajak tidur oleh suami orang, padahal sang istri sedang hamil:
"Pelakor yang udah mau diajak tidur suami orang saat istrinya hamil," tambahnya lagi.
Pesan ini seakan menegaskan bahwa perselingkuhan tersebut terjadi pada momen yang paling sensitif dalam kehidupan rumah tangga, yaitu ketika sang istri sedang mengandung anak mereka.
Pada bagian akhir papan karangan bunga, pengirimnya dengan jelas mengidentifikasi dirinya sebagai istri sah dan menyebut bahwa anak-anak mereka juga turut menjadi korban dari perselingkuhan ini. Tertulis:
"Dari istri sah dan anak-anak terzalimi."
Tidak hanya karangan bunga, dalam unggahan berikutnya, sang istri juga membeberkan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa dugaan perselingkuhan tersebut memang benar adanya.
BACA JUGA:Walaupun Tidak Tersedia Formasi, Honorer Tetap Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024, Ini Syaratnya
Salah satu bukti yang diunggah adalah foto sang suami bersama perempuan yang diduga sebagai pelakor sedang makan di sebuah tempat umum.
Foto ini memperlihatkan bahwa hubungan mereka tidak lagi tersembunyi dan sudah menjadi konsumsi publik.
Selain foto, tangkapan layar percakapan antara suami dan perempuan tersebut juga dipublikasikan. Isi percakapan ini dianggap sudah sangat melewati batas, bahkan menunjukkan hubungan yang lebih intim daripada sekadar teman atau rekan kerja.
Salah satu pesan yang paling menyakitkan bagi sang istri adalah ketika suaminya menyebut perempuan lain sebagai "calon istri,"padahal pada saat itu sang istri tengah hamil dan merawat anak pertama mereka.
BACA JUGA:Segini Gaji Pegawai OJK 2024, Per Bulannya Bisa Tembus Dua Digit
Dalam unggahannya, sang istri menulis dengan penuh emosi:
"Apa yang ada di pikiran kamu, memanggil wanita lain calon istri saat istrimu hamil dan mengurus anak pertamamu?"
Ia juga mengungkapkan betapa terkejutnya ketika menemukan pesan-pesan menjijikkan yang memperlihatkan seberapa jauh hubungan antara suaminya dengan perempuan tersebut.
Ia mempertanyakan bagaimana suaminya bisa tega melakukan hal itu ketika mereka tengah menantikan kelahiran anak kedua mereka.
"Bahkan aku harus menemukan pesan menjijikkan tentang seberapa jauh hubungan kalian. Bagaimana keadaan anak kita di perutku saat itu," tulisnya dengan rasa sakit yang mendalam.