Aksi truk oleng ini ternyata memiliki kemiripan dengan fenomena ‘Om Telolet Om’ yang pernah viral beberapa tahun lalu.
Dalam fenomena tersebut, anak-anak atau remaja di pinggir jalan akan memberikan kode kepada sopir bus atau truk untuk membunyikan klakson mereka.
BACA JUGA:Segini Gaji Pegawai OJK 2024, Per Bulannya Bisa Tembus Dua Digit
Kode tersebut bisa berupa acungan jempol atau ayunan baju sebagai tanda bahwa mereka meminta sopir truk untuk melakukan atraksi, seperti mengayunkan truknya ketika melintas.
Namun, berbeda dengan fenomena ‘Om Telolet Om’ yang dianggap lucu dan tidak berbahaya, aksi truk oleng ini jelas membahayakan. Tidak hanya merusak tatanan lalu lintas, aksi ini juga mengancam nyawa banyak orang. Sehingga tidak heran jika banyak pihak yang mengutuk tindakan ini.
Jusri Pulubuhu, pendiri dan instruktur dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC), turut memberikan kritik pedas terhadap aksi truk oleng ini.
BACA JUGA:Segini Gaji Pegawai OJK 2024, Per Bulannya Bisa Tembus Dua Digit
Menurutnya, aksi tersebut adalah bentuk dari perilaku yang tidak bertanggung jawab sama sekali. Jalan raya adalah fasilitas publik yang seharusnya digunakan dengan aman dan tertib, bukan tempat untuk melakukan akrobatik yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.
"Aksi truk oleng ini adalah fenomena dari perilaku yang tidak bertanggung jawab sama sekali karena dilakukan di jalan raya hanya untuk kepentingan akrobatik dan kesenangan sesaat," kata Jusri dalam wawancaranya dengan VIVA Otomotif.
Jusri juga menambahkan bahwa para pelaku aksi ini tidak paham atau tidak peduli akan pentingnya keselamatan berkendara di jalan raya.
BACA JUGA:37 Desa di Kabupaten Seluma Dapat Tambahan Dana Desa, Ini Daftar Desa dan Jumlahnya
Menurutnya, tertib berlalu lintas adalah hal yang harus dipatuhi oleh semua pengendara, tidak hanya demi keselamatan pribadi tetapi juga demi keselamatan orang lain.
Viralnya video truk oleng ini menegaskan perlunya pengawasan dan penindakan yang lebih ketat terhadap pelanggaran di jalan raya, terutama bagi kendaraan ODOL yang sering kali berpotensi menjadi sumber kecelakaan.
Meski aksi ini terlihat hanya sebagai hiburan bagi sebagian orang, risikonya sangat besar dan tidak bisa dianggap remeh.
Aksi truk oleng demi konten mungkin terlihat menghibur bagi sebagian orang, namun dampaknya bisa sangat fatal.
Sheila Silvina