NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Buntut kasus kekerasan kurir paket COD, endingnya malah begini.
Kasus kekerasan yang melibatkan seorang kurir layanan COD (Cash On Delivery) di Jombang belakangan ini ramai diperbincangkan.
BACA JUGA:Besok 30 Anggota DPRD Bengkulu Utara Terpilih Dilantik, Ini Pesan Petani untuk Wakilnya
Pelaku kekerasan, Ageng Triatmaja (34), warga Desa Jombatan, Kesamben, Jombang, secara resmi telah meminta maaf kepada korban, Dicky Firman Prabowo (29), kurir Ninja Xpress asal Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto.
Kasus ini mendapatkan perhatian publik setelah video insiden pemukulan tersebut menyebar luas di internet.
BACA JUGA:2 Pasang Pelajar SMK Digrebek Begituan di Wisma Atlet, Diarak Warga!
Kaus tersebut akhirnya berakhir dengan damai setelah viral di media sosial. Proses damai antara kedua belah pihak ini diabadikan dalam sebuah video yang direkam di Kantor Polsek Kesamben, Jombang.
Dalam video tersebut, Ageng terlihat tertunduk lesu saat memberikan permintaan maaf kepada Dicky. Sambil berdiri di sampingnya, Dicky terlihat tenang menerima permintaan maaf tersebut. Kedua belah pihak tampak didampingi oleh anggota kepolisian yang menyaksikan proses klarifikasi ini.
Ageng mengakui perbuatannya dan menyatakan penyesalannya atas tindakan kekerasan yang dilakukannya.
"Saya mengakui kesalahan yang saya perbuat tersebut, serta saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan saya, baik kepada korban maupun kurir lainnya dari Ninja Xpress. Saya mohon maaf kepada korban, pihak terkait, dan masyarakat karena viralnya perbuatan saya di media sosial," ujar Ageng dalam video klarifikasinya.
BACA JUGA:Uang Rp 34 Juta Dalam Rekening Hilang, Kok Bisa?
Sementara itu, Dicky, sebagai korban, menunjukkan sikap memaafkan dan tidak ingin memperpanjang kasus ini. Ia menyatakan bahwa ia sudah memaafkan Ageng setelah yang bersangkutan meminta maaf secara tulus.
Oleh karena itu, Dicky memutuskan untuk mencabut laporannya kepada pihak kepolisian dan sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara damai.
Korban Mencabut Laporan dan Proses Perdamaian
Dicky menjelaskan bahwa permintaan maaf dari Ageng menjadi alasan kuat baginya untuk tidak melanjutkan kasus ini.