"Saya sudah memaafkan pelaku. Maka saya memohon kepada Kapolsek Kesamben agar dihentikan penanganan perkara ini. Karena kami berdua sepakat menyelesaikan secara damai dan kekeluargaan," katanya.
Kapolsek Kesamben, Iptu Niswan, membenarkan bahwa kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan untuk berdamai.
"Pelapor dan terlapor sudah berdamai, dan kasusnya tidak dilanjutkan lagi," ungkapnya.
Dengan adanya perdamaian ini, laporan Dicky terhadap Ageng resmi dicabut, dan pihak kepolisian menghentikan proses penyelidikan lebih lanjut.
BACA JUGA:Butuh Dana Cepat? Begini Cara Ajukan Pinjaman Uang di Bank Saqu
Kronologi Kejadian: Kurir Dipukul karena Paket COD Terlambat
Kasus ini berawal dari sebuah video viral yang berdurasi 2 menit 16 detik. Dalam video tersebut, terlihat seorang kurir Ninja Xpress, Dicky Firman Prabowo, mendatangi rumah Ageng untuk mengantarkan paket dengan sistem COD (bayar di tempat).
Namun, situasi menjadi tegang ketika Ageng menolak membayar paket sebelum memeriksa isinya terlebih dahulu.
Kurir yang tidak mengetahui permasalahan tersebut menjelaskan bahwa prosedur COD mensyaratkan pembayaran sebelum barang diserahkan.
Namun, Ageng yang merasa kesal karena paketnya terlambat dikirim, tetap ngotot ingin memeriksa paket sebelum membayar. Ia juga mengeluhkan bahwa kurir sebelumnya, yang bernama Rangga, telah membuat pengiriman terlambat.
BACA JUGA:Besok 30 Anggota DPRD Bengkulu Utara Terpilih Dilantik, Ini Pesan Petani untuk Wakilnya
Situasi semakin memanas ketika kurir Dicky meminta klarifikasi apakah Ageng akan membayar paket atau tidak. Karena Ageng tetap bersikukuh, Dicky akhirnya memutuskan untuk meninggalkan lokasi dengan membawa kembali paket tersebut.
Namun, saat itu Ageng mengejar Dicky dan melayangkan pukulan ke arahnya. Tidak hanya itu, Ageng bahkan sempat menantang Dicky untuk melaporkannya kepada pihak berwenang.
Video insiden pemukulan ini langsung viral di media sosial setelah diunggah. Netizen bereaksi keras terhadap tindakan Ageng, terutama karena kurir tersebut hanya menjalankan tugasnya sesuai prosedur.
Banyak yang mengecam aksi kekerasan tersebut, sementara yang lain mempertanyakan prosedur COD yang dianggap oleh sebagian orang sebagai pemicu ketegangan.
BACA JUGA:Kewalahan Atasi Hama Wereng dan Tikus, Distan Seluma Gunakan Semua Cara