BACA JUGA:Ini Dia 10 Besar Seleksi KPU Seluma, Kota, Benteng dan Kepahiang
Dia mengatakan bahwa hilal berdiam di langit Makkah selama 23 menit dan dan di Kairo selama 27 menit setelah matahari terbenam pada hari itu. Di berbagai wilayah di Mesir, hilal berdiam di langit selama beberapa waktu berkisar antara 24-29 menit.
Dia mengatakan bahwa di kota-kota Arab dan Islam, hilal tetap ada setelah matahari terbenam pada hari itu untuk periode berkisar antara 10-35 menit.
Sementara itu, Pusat Astronomi Internasional (IAC) yang berpusat di Abu Dhabi, UEA, punya pendapat berbeda. IAC menyatakan bahwa tidak ada kemungkinan untuk melihat hilal Syawal pada Kamis, 29 Ramadhan, dan karenanya Idulfitri jatuh pada Sabtu, 22 April.
BACA JUGA:Dalam Perjalanan Ingin Sholat, Berikut Cara Mudah Mencari Arah Kiblat
IAC berpendapat, bulan sabit pada Kamis malam sangat sulit dilihat karena membutuhkan teleskop yang tepat, pengamat profesional, dan kondisi cuaca yang luar biasa cerah.
“Melihat bulan sabit pada hari Kamis tidak mungkin dilakukan dengan mata telanjang dari mana pun di dunia Arab dan Islam,” kata IAC.
“Melihat bulan sabit pada hari Kamis (juga) tidak mungkin dilakukan dengan teleskop di sebagian besar negara Arab, dengan pengecualian sebagian Afrika Barat mulai dari Libya, dan oleh karena itu hari Sabtu kemungkinan besar akan menjadi hari pertama Idul Fitri,” kata mereka.
Untuk bisa menyaksikan hilal pada hari Kamis harus memakai teleskop yang akurat, pengamat yang profesional, dan cuaca cerah yang mendukung. Karena ketiga kombinasi ini jarang ada, maka IAC memprediksi hilal tak terlihat di dunia Arab sehingga Idul Fitri jatuh Sabtu (22/4).
Namun, bagi mereka yang kemungkinan bisa melihat bulan sabit dengan teleskop dari beberapa bagian dunia Islam pada hari Kamis, dan karena terjadinya konjugasi sebelum matahari terbenam, dan terbenamnya bulan setelah matahari terbenam, maka akan mengumumkan awal bulan Syawal pada hari Jumat (21/4).
25 Astronomi Buat Pernyataan
Sementara itu, 25 ahli astronomi dari 13 negara-negara Islam di Timur Tengah membuat pernyataan bersama. Isinya, mereka sepakat tidak ada kemungkinan bulan sabit (hilal) Syawal akan terlihat Kamis (20/4) atau 29 Ramadan dilansir dari Sabq, Kamis (20/4).
Dijelaskan, pada 29 Ramadan, negara-negara Islam/mayoritas muslim akan melakukan pengamatan langsung bulan sabit (rukyatul hilal), termasuk Indonesia.
Jika hilal terlihat sesuai kriteria yang mereka tetapkan masing-masing, maka mereka akan ber-Idul Fitri pada Jumat. Jika hilal tak terlihat sesuai kriteria yang mereka pedomani, maka Ramadan digenapkan 30 hari, sehingga mereka ber-Idul Fitri pada Sabtu, 22 April.