Syarat Mengganti Nama Anak Dalam Islam
1. Alasan Nama Memiliki Makna Buruk
Salah satu syarat utama untuk mengganti nama anak dalam Islam adalah jika nama yang diberikan memiliki makna yang buruk atau negatif.
Nama yang mengandung makna jelek atau yang dapat memberikan pengaruh buruk pada anak sebaiknya diganti dengan nama yang lebih baik.
Mengganti nama dalam hal ini merupakan langkah untuk menghindari dampak negatif dari nama yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
2. Niat Baik dan Tujuan Positif
Mengganti nama harus dilakukan dengan niat yang baik dan tujuan yang positif. Islam menganjurkan agar perubahan nama dilakukan dengan maksud untuk memperbaiki identitas anak dan mendekatkan mereka kepada nilai-nilai kebaikan.
Niat yang tulus dan tujuan yang baik akan memastikan bahwa perubahan nama tersebut membawa manfaat dan berkah bagi anak.
BACA JUGA:Terbaru, Segini Biaya Tes DNA di Rumah Sakit, Ini Sederet Manfaatnya
3. Mematuhi Prinsip-prinsip Hukum Islam
Meskipun tidak ada syarat khusus yang terlalu ketat dalam mengganti nama, penting untuk mematuhi prinsip-prinsip hukum Islam dalam proses ini.
Nama yang dipilih harus memenuhi kaidah dan nilai-nilai Islam, seperti memiliki makna yang baik dan sesuai dengan ajaran agama. Mengganti nama juga sebaiknya dilakukan dengan cara yang tidak menyinggung atau merugikan pihak lain.
BACA JUGA:Gagal Dampingi Chaidir Syam, Apa Penyebab Bakal Calon Bupati Maros Tak Lolos Tes Kesehatan?
Mengganti Nama Setelah Dewasa
Selain mengganti nama anak, terdapat juga kemungkinan mengganti nama setelah seseorang dewasa. Islam memandang bahwa mengganti nama setelah dewasa dapat dilakukan jika nama tersebut mengandung makna buruk atau bertentangan dengan ajaran Islam.