Kapan Idul Fitri Pertama kali Dirayakan? Bagaimana Lebaran Zaman Nabi Muhammad?

Jumat 21-04-2023,13:06 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Setelah menyelesaikan satu bulan berpuasa ramadhan, akhirnya hari kemenangan itu tiba.

Hari kemenangan bagi umat muslim yang menunaikan ibadah puasa, yang dikenal idul fitri. Di hari lebaran idul fitri ini, semuanya bersuka ria, bersilaturahmi serta menyantap makanan dan minuman yang enak.

Bagi Anda khususnya umat Islam, pernahkah bertanya kapan Idul Fitri pertama kali dirayakan?

BACA JUGA:Dijamin Berdecak Kagum, Ini Rekomendasi Tempat Wisata Libur Lebaran di Bengkulu Selatan

Merujuk buku How Did the Prophet & His Companions Celebrate Eid?, Rasulullah Saw dan umat Islam pertama kali merayakan Idul Fitri pada tahun kedua Hijriah (624 M) atau usai Perang Badar.

Dari beberapa riwayat disebutkan ada beberapa hal yang dilakukan Nabi Muhammad untuk menyambut dan merayakan Idul Fitri. 

Pertama, takbir. Diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw mengumandangkan takbir pada malam terakhir Ramadan hingga pagi hari satu Syawal. Hal ini sesuai dengan apa yang difirmankan Allah dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 185: 

“Dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan puasa serta bertakbir (membesarkan) nama Allah atas petunjuk yang telah diberikan-Nya kepadamu, semoga dengan demikian kamu menjadi umat yang bersyukur.”

Kedua, memakai pakaian terbaik. Pada hari raya Idul Fitri, Rasulullah mandi, memakai wangi-wangian dan mengenakan pakaian terbaik yang dimilikinya. Kisah ini terekam dalam hadist yang diriwayatkan Al-Hakim. 

Ketiga, makan sebelum salat Idul Fitri. Salah satu hari yang diharamkan berpuasa adalah hari raya Idul Fitri. 

Bahkan, dalam kitab-kitab fiqih disebutkan bahwa berniat tidak puasa pada saat hari Idul Fitri itu pahalanya seperti orang yang sedang puasa di hari-hari yang tidak dilarang. 

BACA JUGA:Ini Negara-negara yang Merayakan Idul Fitri Hari Jumat 21 April 2023

Sebelum Salat Idul Fitri, Nabi Muhammad biasa memakan kurma dengan jumlah yang ganjil; tiga, lima, atau tujuh. 

Dalam sebuah hadist disebutkan “Pada waktu Idul Fitri Rasulullah Saw tidak berangkat ke tempat salat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil,” (HR. Ahmad dan Bukhari) 

Keempat, Rasulullah menunaikan Salat Idul Fitri bersama dengan keluarga  dan sahabat-sahabatnya, baik laki-laki, perempuan, atau pun anak-anak. 

Kategori :