Selain itu Nabi Muhammad memilih rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat Salat Idul Fitri. Rasulullah juga mengakhirkan pelaksanaan Salat Idul Fitri, biasanya pada saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar dua meter.
Hal ini dimaksudkan agar umat Islam memiliki waktu yang cukup untuk menunaikan zakat fitrah.
Kelima, mendatangi tempat keramaian. Suatu ketika saat Hari Raya Idul Fitri, Rasulullah menemani Aisyah mendatangi sebuah pertunjukan atraksi tombak dan tameng.
Bahkan saking asyiknya, sebagaimana hadist riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim, Aisyah sampai menjengukan (memunculkan) kepala di atas bahu Rasulullah sehingga dia bisa menyaksikan permainan itu dari atas bahu Rasulullah dengan puas.
BACA JUGA:10 Cara Mendapatkan Uang dari Shopee dengan Mudah dan Praktis
Keenam, mengunjungi rumah sahabat. Tradisi silaturahim saling mengunjungi saat hari raya Idul Fitri sudah ada sejak zaman Rasulullah.
Ketika Idul Fitri tiba, Rasulullah mengunjungi rumah para sahabatnya. Begitu pun para sahabatnya. Pada kesempatan ini, Rasulullah dan sahabatnya saling mendoakan kebaikan satu sama lain. Sama seperti yang dilakukan umat Islam saat ini. Datang ke tempat sanak famili dengan saling mendoakan.
Tim Liputan