Bahaya Alkohol pada Balita
Memberikan minuman keras atau alkohol kepada balita bukan hanya tindakan bodoh, tapi juga sangat berbahaya.
Menurut berbagai penelitian, alkohol bisa merusak sistem saraf balita yang masih dalam tahap perkembangan.
Organ-organ tubuh anak kecil sangat sensitif terhadap zat berbahaya, termasuk alkohol, yang bersifat merusak.
Alkohol dapat mempengaruhi fungsi otak, mengganggu perkembangan sistem saraf, dan bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada kemampuan belajar, memori, dan perhatian. Pada kasus tertentu, paparan alkohol pada balita bahkan bisa menyebabkan keracunan.
Gejala keracunan alkohol pada anak termasuk kejang, muntah-muntah, penurunan kesadaran, hingga gangguan detak jantung yang dapat membahayakan nyawa.
Sistem saraf balita sangat rentan dan mudah terganggu oleh zat-zat asing seperti alkohol. Bahkan dalam jumlah yang sangat kecil sekalipun, efek alkohol pada balita bisa sangat merugikan.
Misalnya, alkohol bisa mempengaruhi pertumbuhan otak, yang berperan penting dalam perkembangan kognitif anak.
Selain itu, balita juga lebih mudah mengalami keracunan alkohol karena metabolisme tubuh mereka yang belum sempurna.
BACA JUGA:10 Contoh Latihan Soal Tes Intelijen Umum (TIU) untuk CPNS 2024 Lengkap dengan Kunci Jawaban
Kejang, pingsan, hingga gangguan pada jantung merupakan beberapa dampak serius yang bisa muncul pada anak jika terpapar alkohol.
Kondisi ini tentunya sangat membahayakan kesehatan si anak, bahkan bisa mengancam nyawanya. Karena itulah, tindakan memberikan minuman keras kepada balita harus dipandang sebagai sebuah kejahatan serius yang tidak bisa ditoleransi.
BACA JUGA:Selama 5 Tahun ini Pemkab BS Tuntaskan Pembangunan 287 Ruas Jalan, 73 Jembatan dan 304 Irigasi