BACA JUGA:Video Pengendara Motor Kena Tilang di Jalan Raya Ramai di Medsos, Apa yang Terjadi
Pihak keluarga korban pun mempertanyakan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah, mengingat tindakan bullying ini terjadi di lingkungan sekolah selama dua hari berturut-turut pada jam pelajaran. Akibat kekerasan yang dialaminya, korban harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
"Saya, sebagai kuasa hukum korban dan mewakili keluarga, sangat menyayangkan kejadian ini dan meminta pihak sekolah untuk memberikan klarifikasi. Bagaimana bisa tindakan seperti ini terjadi berulang kali di dalam lingkungan sekolah selama jam pelajaran? Dimana pengawasan dari guru dan pihak keamanan? Hal ini harus dijelaskan oleh pihak sekolah," imbuh Sunan.
BACA JUGA:Ini Gejala Cacar Monyet yang Harus Diperhatikan dan Cara Pencegahan
Lebih lanjut, Sunan menjelaskan bahwa pihak keluarga korban sempat meminta agar pembelajaran korban dilakukan secara daring (online).
Namun, meskipun sudah beralih ke metode pembelajaran jarak jauh, korban masih terus menerima bullying secara online dari para pelaku. Akhirnya, proses pembelajaran daring pun dihentikan sepenuhnya.
"Berdasarkan informasi dari korban, saat pembelajaran online pun dia masih menjadi sasaran bullying secara digital. Akibatnya, sekolah daring juga dihentikan. Ironisnya, korban tidak bisa melanjutkan pendidikannya, padahal orang tuanya selalu membayar biaya sekolah yang mencapai puluhan juta rupiah secara tepat waktu," ujar Sunan.
BACA JUGA: Begini Tampilan Terbaru Sopiyah, Dulu Pernah Nyamar jadi Pria Demi Kerja jadi Kuli Bangunan
Di sisi lain, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, mengonfirmasi bahwa laporan terkait kasus ini memang telah diterima oleh pihak kepolisian. Nurma juga menyatakan bahwa kasus ini sekarang sudah naik ke tahap penyidikan.
"Benar, kasus ini sudah naik ke tahap penyidikan. Ada empat orang yang dilaporkan sebagai pelaku," kata Nurma kepada awak media pada Sabtu (14/9/2024).
Nurma menjelaskan bahwa status kasus ini naik ke tahap penyidikan setelah dilakukan gelar perkara oleh pihak kepolisian. Berdasarkan hasil penyelidikan, ditemukan adanya dugaan tindak pidana yang cukup kuat terkait laporan tersebut.
"Jika melihat video yang ada, jelas terlihat adanya tindak pidana. Status kasus ini resmi naik ke penyidikan pada hari Senin," lanjut Nurma.
BACA JUGA:Ini Contoh Tradisi Maulid Nabi di Sumatera yang Terkenal dan Unik
Saat ini, kasus bullying tersebut masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut di Polres Metro Jakarta Selatan. Pihak kepolisian juga tengah mendalami berbagai informasi dan bukti yang ada untuk melengkapi proses penyidikan.
Perkembangan kasus ini menjadi perhatian serius, terutama dengan adanya dugaan keterlibatan anak pejabat dalam tindakan bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.