Reaksi Keras dari Publik
Sejak video tersebut menyebar luas, reaksi publik tidak bisa dihindari. Banyak orang yang merasa tersinggung dengan perbuatan pemuda itu, terutama umat Muslim yang menganggap bahwa tindakan tersebut merupakan penghinaan serius terhadap agama mereka.
Tak hanya di media sosial, perbincangan terkait penghinaan ini juga ramai dibicarakan di berbagai forum dan grup obrolan daring.
Banyak warganet yang mendesak pihak berwenang untuk segera menindak tegas pemuda tersebut. Beberapa netizen bahkan berusaha mencari identitas pelaku dan mengungkap informasi mengenai siapa dia serta di mana dia tinggal.
BACA JUGA:Jemput Bola, Ribuan KTP Elektronik untuk Pemilih Pemula di Bengkulu Tengah Tuntas Dicetak
Salah satu akun Instagram @teropongmakassar dalam unggahannya pada Sabtu, 14 September 2024, "Sebuah video yang memperlihatkan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW kini tengah viral di media sosial. Melalui platform WhatsApp Group (WAG), video tersebut cepat menyebar dan menuai kemarahan publik."
Unggahan tersebut juga menyebutkan, "Dalam video itu, terdengar kata-kata tak pantas yang diucapkan oleh seorang pemuda. Pemuda tersebut menggunakan bahasa kasar saat menyebut Nabi Muhammad SAW, yang memicu kemarahan di kalangan masyarakat. Tindakannya dianggap sangat tidak sopan dan melukai perasaan umat Muslim."
Permintaan Maaf dari Pelaku
Setelah video tersebut viral dan membuat publik marah, pemuda pelaku penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan Al-Quran akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat.
Dalam sebuah video yang kemudian diunggah, pemuda itu meminta maaf atas perbuatannya yang telah menghina Nabi Muhammad dan agama Islam.
Dalam video permintaan maaf tersebut, pemuda itu terlihat berbicara dengan nada penuh penyesalan. Ia mengucapkan salam dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat, terutama umat Muslim, atas tindakannya yang dianggap sangat tidak pantas.
“Assalamualaikum. Aku minta maaf karena video yang tersebar yang menghina Tuhan, minta maaf aku,” ujarnya dalam video yang beredar pada Minggu, 15 September 2024.
Meski pemuda itu telah menyampaikan permintaan maafnya, banyak warganet yang tetap mendesak agar proses hukum terhadap pelaku tetap dilakukan.
Mereka beranggapan bahwa penghinaan terhadap agama, terutama terhadap Nabi Muhammad SAW dan Al-Quran, adalah tindakan yang tidak bisa dimaafkan begitu saja.