Ada pula aplikasi pinjaman online yang mendapat ulasan (review) negatif meski sudah terdaftar OJK. Alasannya bermacam-macam, mulai dari lamanya proses pencairan, tingginya suku bunga atau biaya administrasi, kesulitan dalam penggunaan aplikasi, dan sebagainya.
Perlu melihat ulasan pengguna lain di toko aplikasi sebagai bahan pertimbangan. Segera tinggalkan aplikasi tersebut apabila memiliki banyak rating buruk. Kamu juga dapat mencari berita atau informasi mengenai aplikasi tersebut di search engine untuk mengetahui track record-nya.
3. Cek Suku Bunganya
Suku bunga merupakan komponen penting dalam pengajuan kredit. Kamu harus memastikan suku bunga yang ditawarkan aplikasi tersebut tidak melebihi batas maksimum dari OJK, yaitu 0,4% per hari.
Informasi bunga pinjaman bisa didapatkan melalui website atau media sosial perusahaan pinjaman online tersebut. Cari tahu informasinya dan pastikan kamu menyanggupi besaran bunga tersebut selama masa kredit. Pilihlah aplikasi yang menawarkan bunga wajar sesuai proses pengajuan dan jangka waktu pinjamannya.
4. Cari Aplikasi yang Memiliki Customer Service
Layanan konsumen (customer service) merupakan salah satu hak pengguna aplikasi pinjaman online. Penyelenggara pinjaman online dianggap legal apabila menyediakan CS untuk dihubungi. Pasalnya, rata-rata perusahaan ilegal tidak memiliki layanan tersebut sehingga mereka tidak turun tangan saat pengguna mengalami masalah.
Cara mengetahuinya sangat mudah. Kamu bisa mencari informasi kontak seperti alamat e-mail, nomor telepon atau HP, serta alamat media sosial. Cobalah menghubungi mereka dengan menanyakan rincian layanan yang ditawarkan untuk mengetesnya. Jika CS-nya responsif, kamu merasa terbantu saat terjadi masalah terkait proses pinjaman atau pembayaran