18 Bulan Disandera KKB, Pilot Susi Air Berhasil Dibebaskan, Begini Kondisinya Sekarang

Sabtu 21-09-2024,12:26 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Purnama Sakti

BACA JUGA:4 Penyakit Serius Akibat Kurang Tidur! Bahaya yang Perlu Diwaspadai

Kondisi Kapten Philip Setelah Dibebaskan

Setelah berhasil dibebaskan, Kapten Philip langsung dievakuasi oleh tim gabungan TNI-Polri dari Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga. Ia kemudian diterbangkan menuju Mako Brimob Batalyon B/Timika untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. 

Kapten Philip dilaporkan dalam kondisi sehat, meskipun ia harus menjalani serangkaian tes medis untuk memastikan kondisinya benar-benar baik, baik secara fisik maupun psikologis.

Kapten Philip terlihat mengenakan pakaian kasual berupa celana pendek dan kaos kaki setinggi betis saat pertama kali dijemput. 

Dalam beberapa foto yang beredar, ia tampak berbicara dengan anggota Satgas Damai Cartenz dan sesekali tersenyum. 

Meski begitu, tim medis yang menangani Kapten Philip menyatakan bahwa pemulihan psikologis setelah masa penyanderaan yang begitu lama mungkin memerlukan waktu lebih lama.

BACA JUGA:Terobosan Gokil! Samsung Galaxy Ring Dapat Pantau Kesehatan dan Pola Tidur Penggunanya

Proposal Pembebasan dan Propaganda KKB

Sebelum pembebasan ini, KKB yang dipimpin Egianus Kogoya sempat mengeluarkan sebuah proposal pembebasan yang dikirimkan kepada pihak berwenang. 

Dalam proposal tersebut, KKB memberikan tuntutan-tuntutan tertentu sebagai syarat pembebasan Kapten Philip. Namun, pihak Satgas Damai Cartenz memutuskan untuk tidak gegabah dalam menanggapi proposal tersebut. 

Menurut Kombes Bayu Suseno, Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, pihaknya terlebih dahulu memastikan keaslian dan keseriusan proposal tersebut sebelum melakukan tindakan lebih lanjut.

“Penting bagi kami untuk memastikan bahwa proposal ini benar-benar merupakan upaya serius untuk membebaskan pilot. Sebelumnya, KKB kerap kali melakukan propaganda serupa yang ternyata tidak terealisasi,” kata Kombes Bayu.

BACA JUGA:Selain Insomnia, Ini Dampak Negatif dari Kurang Tidur untuk Kesehatan

KKB sebelumnya memang dikenal sering membuat propaganda dan menyebarkan informasi yang tidak akurat, sehingga pihak berwenang harus selalu waspada. 

Upaya negosiasi dan mediasi juga dilakukan melalui tokoh-tokoh adat dan agama setempat yang memiliki pengaruh di wilayah tersebut. 

Kategori :