NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – 10 cara mengatasi doom spending, kebiasaan berbelanja yang mengancam keuangan gen z dan milenial.
Fenomena doom spending kini semakin populer di kalangan Gen Z dan milenial.
Istilah ini merujuk pada kebiasaan belanja yang dilakukan sebagai cara untuk meredakan stres, terutama saat kondisi ekonomi sedang tidak stabil.
BACA JUGA:Punya Nilai Ekonomi Tinggi, Ternyata Segini Harga Akar Bahar
Meskipun berbelanja bisa memberikan kebahagiaan sesaat, perilaku ini bisa menimbulkan dampak negatif bagi keuangan jangka panjang.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi doom spending agar dapat mengelola keuangan dengan lebih baik.
Mari kita simak lebih tentang fenomena ini dan bagaimana cara menanggulanginya di artikel ini.
BACA JUGA:Apa Benar G30S Didalangi PKI? Berikut Misteri 9 Teori Pembantaian G30S PKI
Apa Itu Doom Spending?
Doom spending, seperti yang dijelaskan dalam artikel di Psychology Today, adalah kebiasaan boros dalam berbelanja dengan tujuan mengalihkan perhatian dari stres dan ketidakpastian ekonomi.
Banyak Gen Z dan milenial yang menganggap bahwa hidup hanya sekali, sehingga mereka cenderung mengutamakan kenikmatan dan pengalaman saat ini, seperti berbelanja barang-barang mewah atau menikmati layanan yang mereka sukai.
Pandangan ini seringkali didorong oleh perasaan FOMO (Fear of Missing Out) yang diperkuat oleh media sosial dan influencer yang menampilkan gaya hidup glamor.
BACA JUGA:Harga TBS Kepala Sawit Hari Ini di Kabupaten Mukomuko, Ada yang Beli Rp 2.740 per Kilogram
Dampak Negatif Doom Spending
Sementara berbelanja dapat memberikan pelarian sementara, perilaku ini dapat mengarah pada masalah keuangan yang lebih serius di masa depan.
Banyak orang yang terjebak dalam siklus utang karena menggunakan kartu kredit dan layanan paylater tanpa mempertimbangkan kemampuan membayar kembali.