NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Dear ayah dan bunda, ini 11 cara mendidik anak generasi Alpha di era serba digital.
Mendidik anak adalah salah satu tugas terpenting yang diemban oleh para orang tua, terutama di zaman yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti sekarang.
BACA JUGA:5 Provinsi yang Anggaran Belanja Pegawainya Tertinggi di Indonesia, DKI Jakarta Nomor 5
Hal ini menjadi semakin relevan ketika kita membahas generasi Alpha, yaitu anak-anak yang lahir antara tahun 2010 hingga 2024.
Mereka adalah generasi pertama yang tumbuh sepenuhnya dalam lingkungan abad ke-21 dan merupakan anak-anak dari generasi Milenial.
Oleh karena itu, pendekatan mendidik mereka harus disesuaikan dengan karakteristik dan tantangan zaman ini.
Salah satu tantangan terbesar dalam mendidik generasi Alpha adalah pengaruh teknologi. Meskipun teknologi membawa banyak manfaat, ada juga risiko yang harus diperhatikan.
BACA JUGA:Berapa Potongan Pencairan KUR BCA September 2024? Cek Angsuran Plafon Rp50 Juta
Anak-anak generasi ini perlu diajari bagaimana menggunakan teknologi dengan bijak, tanpa terjebak dalam dampak negatif yang bisa ditimbulkannya.
Dalam konteks ini, pengawasan yang ketat dari orang tua sangatlah penting untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan manfaat dari teknologi tanpa terpapar konten yang merugikan.
Cara Mendidik Anak Generasi Alpha
Berikut ini 11 cara mendidik anak generasi Alpha:
1. Batasi Penggunaan Gadget
Dilansir dari laman haibunda.com salah satu langkah awal yang bisa diambil adalah membatasi waktu penggunaan gadget sesuai dengan usia anak.
Dengan cara ini, orang tua dapat mencegah anak-anak dari kecanduan teknologi. Misalnya, untuk bayi di bawah satu tahun, waktu maksimal penggunaan gadget adalah 15 menit.
Untuk anak usia 1-5 tahun, batasan waktu yang disarankan adalah 30 menit, sedangkan anak berusia 6-12 tahun dapat menggunakan gadget selama 30-45 menit.
Untuk usia praremaja, batas penggunaan bisa ditingkatkan menjadi satu jam, dan bagi remaja, maksimal dua jam. Dengan menetapkan batasan ini, orang tua dapat membantu anak-anak mengenali kapan mereka harus beralih dari layar ke aktivitas lainnya yang lebih bermanfaat.