Selain demam, anak juga merasakan nyeri di seluruh tubuh, mulai dari otot, tulang, hingga kepala. Pada fase ini, sangat penting untuk memantau perkembangan demam dan gejala lainnya.
2. Fase Kedua (Critical Phase)
Fase ini dikenal sebagai fase kritis dan merupakan tahap yang paling berbahaya. Meskipun demam mulai menurun, orang tua harus tetap waspada.
Pendarahan bisa terjadi di dalam tubuh, dan detak jantung serta tekanan darah bisa berfluktuasi. Pada fase ini, pengawasan medis sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
BACA JUGA:Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah 2024, Pendaftaran Masih Dibuka, Jangan Sampai Ketinggalan!
3. Fase Ketiga (Recovery Phase)
Setelah melewati fase kritis, anak akan memasuki fase pemulihan. Pada tahap ini, tubuh mulai pulih, dan cairan yang sebelumnya keluar dari pembuluh darah mulai masuk kembali.
Namun, meskipun kondisi tampak membaik, tetap penting untuk menjaga asupan cairan dan memantau gejala.
Cara Mengatasi Demam Berdarah pada Anak
Jika Anda menduga anak Anda mengalami DBD, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk membantu proses penyembuhan:
BACA JUGA:Kejari Lebong Kasasi, Terdakwa Kasus Korupsi KUR BRI Bebas Murni di Upaya Hukum Banding
1. Asupan Cairan
Pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup. Demam dan muntah dapat menyebabkan dehidrasi, jadi penting untuk memberi mereka air putih secara teratur atau minuman elektrolit seperti oralit.
2. Istirahat
Anak yang terinfeksi DBD perlu istirahat total untuk membantu tubuh melawan infeksi. Istirahat yang cukup dapat mempercepat proses penyembuhan.
3. Obat Pereda Demam
Anda bisa memberikan obat pereda demam, seperti paracetamol, untuk membantu menurunkan demam. Namun, hindari memberikan aspirin, karena bisa meningkatkan risiko perdarahan.