BACA JUGA:Terungkap! Ini Motif 2 Oknum Polisi Aniaya Tahanan hingga Tewas, Terancam 10 Tahun Penjara
Menurutnya, DPR RI harus mengutamakan kerja bersama dan gotong royong demi mencapai kepentingan bangsa dan negara. Ia juga menekankan pentingnya membangun komunikasi lintas fraksi dan lintas komisi untuk mencapai tujuan bersama.
"Kebersamaan bukan berarti semua serba sama, melainkan mencari titik temu yang sama untuk mewujudkan kepentingan bangsa," ujar Puan dalam pidato tersebut.
Puan Maharani Cucu Fatmawati yang Berdarah Asli Bengkulu
Puan Maharani lahir dari keluarga politik terkemuka. Ia adalah putri dari Megawati Soekarnoputri, mantan Presiden RI, dan Taufiq Kiemas, tokoh politik asal Sumatera Barat.
BACA JUGA:Sultan Bachtiar Najamudin, Putra Asli Bengkulu Dilantik Jadi Ketua DPD RI Periode 2024-2029
Puan merupakan cucu dari Fatmawati, istri Soekarno, yang berasal dari Bengkulu. Fatmawati lahir di Bengkulu pada 5 Februari 1923 dan merupakan putri dari Hasan Din, seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu.
Fatmawati aktif dalam organisasi perempuan Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, saat remaja, sebelum akhirnya menikah dengan Soekarno.
Fatmawati dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, terutama karena perannya dalam menjahit bendera Merah Putih yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.
Dari pernikahannya dengan Soekarno, Fatmawati melahirkan lima anak, salah satunya adalah Megawati Soekarnoputri, ibu dari Puan Maharani.
BACA JUGA:Sultan B. Najamuddin di Puncak DPD RI, Rohidin:
Keduanya, Sultan Bachtiar Najamudin dan Puan Maharani, kini memimpin dua lembaga tinggi negara, membawa kebanggaan bagi Bengkulu, provinsi asal keluarga mereka.
Sebagai tokoh dengan darah Bengkulu, keduanya diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi daerah asal mereka, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi yang akan datang di Indonesia.
Sheila Silvina