Kapolsek Wonocolo, Kompol M Sholeh, juga memberikan pernyataan terkait investigasi yang tengah dilakukan oleh pihak kepolisian. Menurut Sholeh, korban yang berinisial R berusia 23 tahun dan merupakan warga Jemur Andayani, Wonocolo.
Korban adalah mahasiswa semester tiga yang mengambil jurusan teknik mesin di UK Petra.
"Identitas korban adalah inisial R, usianya 23 tahun, dan ia tinggal di Jemur Andayani," ungkap Sholeh pada hari Selasa.
Pihak kepolisian masih berupaya menggali informasi lebih dalam terkait latar belakang dan penyebab kematian korban.
Saat dilakukan pemeriksaan, di tubuh korban ditemukan beberapa barang pribadi seperti KTP dan dompet. Namun, tidak ditemukan pesan atau wasiat yang bisa mengindikasikan alasan di balik tindakan tersebut.
"Tidak ada pesan atau wasiat yang ditemukan. Hanya ada KTP dan dompet," kata Sholeh.
BACA JUGA:Sempat Cekcok dengan La Nyalla, Sultan B Najamudin Akhirnya Jadi Ketua DPD RI Periode 2024-2029
Selain itu, ditemukan juga sebuah ponsel milik korban, namun kondisinya sudah rusak. "Ponselnya rusak, mungkin akibat benturan saat terjatuh ke jalan. Kami akan memeriksa lebih lanjut kondisi ponsel ini," tambahnya.
Sebelum peristiwa ini terjadi, beberapa teman dekat korban sempat mengamati perubahan perilaku yang mencurigakan. Salah satu kakak kelas korban yang juga belajar di jurusan teknik mesin mengungkapkan bahwa R menunjukkan tanda-tanda yang tidak biasa sebelum kejadian tersebut.
"Saya kebetulan kakak tingkatnya di jurusan teknik mesin," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa sebelum ditemukan tewas, korban sudah menunjukkan perilaku yang aneh.
Namun, kakak tingkat ini tidak ingin disebutkan namanya karena merasa situasi ini sangat sensitif dan menghormati privasi keluarga korban.
BACA JUGA:Viral! Penampakan Misterius dan Aneh Tertangkap Satelit Google, Benarkah Alien?
Peristiwa ini menimbulkan kesedihan yang mendalam bagi seluruh komunitas kampus, baik teman-teman sekelas, dosen, maupun seluruh civitas akademika.
Universitas Kristen Petra yang berdiri sejak tahun 1961 dan terletak di Jl. Siwalankerto, Surabaya, dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terbesar di Indonesia dengan berbagai program studi berkualitas.
Kampus ini didirikan oleh beberapa tokoh pendiri PPPK Petra, sebuah yayasan pendidikan Kristen di Surabaya yang telah berdiri sejak tahun 1951.
Dalam menghadapi situasi ini, Universitas Kristen Petra bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memastikan penyelidikan berjalan lancar dan semua aspek kejadian ini terungkap dengan jelas.