Ia juga menambahkan bahwa cucunya yang berada di dalam rumah sempat merasa ketakutan dan tidak berani mengejar pelaku.
Setelah kejadian itu, Nur Kayadi berusaha mengejar pelaku, tetapi mereka sudah terlalu jauh untuk dikejar.
BACA JUGA:Pejabat BPJN Batal Bebas, MA Kabulkan Kasasi Kejari Mukomuko Dalam Kasus Korupsi
Tak hanya itu, Nur juga sempat mendatangi toko emas tempat ia membeli cincin tersebut untuk mencari informasi apakah ada yang menjual cincin serupa. Namun, toko emas tersebut tidak memiliki catatan penjualan cincin tanpa surat-surat yang sesuai.
"Saya juga ke toko emas yang saya beli dulu. Tetapi memang tidak ada yang jual cincin tanpa surat-surat," jelas Nur.
Nur juga sempat memberikan nomor kontaknya kepada pemilik toko emas, berharap jika pelaku mencoba menjual cincin di tempat tersebut, ia bisa segera dihubungi.
"Siapa tahu jika pelaku menjual cincin di situ, mereka bisa langsung menghubungi saya," tambahnya. Nur menjelaskan bahwa cincin emas milik ibunya dulu dibeli seharga Rp2 juta, dan dengan harga emas yang terus naik, kini nilainya tentu lebih tinggi.
BACA JUGA:Pejabat BPJN Batal Bebas, MA Kabulkan Kasasi Kejari Mukomuko Dalam Kasus Korupsi
Kasus penipuan dengan modus tukar cincin ini tentu saja sangat meresahkan, terutama bagi masyarakat lanjut usia yang menjadi sasaran empuk para pelaku kriminal.
Aksi yang sangat cepat dan rapi ini memperlihatkan betapa mudahnya pelaku memanipulasi situasi dan mengelabui korban, terutama mereka yang tidak curiga dan tidak waspada.
Video rekaman aksi tersebut diharapkan bisa menjadi petunjuk bagi pihak berwajib untuk segera menangkap pelaku dan mencegah kasus serupa terulang kembali.
BACA JUGA:Persiapkan dari Sekarang, Ini 6 Tips Tepat Menabung untuk Dana Pensiun
Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat, khususnya orang tua lanjut usia, agar lebih waspada terhadap orang asing yang mendekat dengan maksud yang mencurigakan.
Jika ada yang mencoba menawarkan barang-barang berharga dengan cara yang tidak biasa, sebaiknya segera mencari bantuan atau menghubungi anggota keluarga untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.