Sebagai hukuman, salah satu guru di perkemahan memerintahkannya untuk melakukan squat jump sebanyak 1.000 kali.
Meski hukuman tersebut sudah terdengar sangat berat bagi anak seusianya, ternyata kondisinya semakin buruk.
Setelah mencapai sekitar 200 squat jump, bocah tersebut pingsan karena rasa sakit dan kelelahan yang luar biasa.
Namun, bukannya dibantu, guru yang menghukumnya malah menendangnya, menyuruhnya untuk bangkit dan melanjutkan hukuman.
Bahkan, bocah tersebut dibiarkan tergeletak kesakitan hingga upacara kelulusan dimulai, baru kemudian ia dipindahkan ke bangku, karena orang tua mulai berdatangan.
Diagnosis yang Salah dan Kondisi yang Memburuk
Ketika bocah tersebut mengeluh kesakitan, ayahnya segera meminta salah satu guru untuk menemaninya ke rumah sakit setempat.
Di Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Jiaxiang, dokter hanya mendiagnosisnya dengan cedera otot ringan dan memberikan salep sebagai pengobatan. Sayangnya, pengobatan tersebut tidak cukup untuk mengatasi kondisi serius yang dialami bocah itu.
BACA JUGA:Xiaomi Segera Luncurkan Xiaomi Soundbar 2.0ch dengan 2 Speaker 15W Secara Global
Dalam beberapa hari berikutnya, rasa sakit di kaki bocah tersebut semakin parah, hingga ia tak bisa berjalan atau bahkan tidur.
Orang tuanya yang khawatir kemudian membawanya ke Rumah Sakit Afiliasi dari Jining Medical College, di mana diagnosis yang lebih serius diberikan.
Bocah tersebut menderita rhabdomyolysis, sebuah kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan otot rangka secara cepat akibat aktivitas fisik berlebihan.
Jika tidak ditangani segera, rhabdomyolysis dapat berakibat fatal karena mempengaruhi fungsi hati dan ginjal.
BACA JUGA:Kronologi Bentrok Maut Massa Palembang VS Ambon di Jakarta Utara, Ini Dugaan Penyebabnya
Kondisi bocah tersebut begitu parah hingga ia harus ditempatkan di kursi roda dan menjalani perawatan intensif selama 13 hari di rumah sakit.
Meski akhirnya dipulangkan, ia tak pernah benar-benar pulih. Hingga saat ini, bocah tersebut masih tidak bisa menjalani kehidupan normal dan mungkin tidak akan pernah bisa melakukan aktivitas fisik berat lagi.