Menurut BNPB, banjir dominan terjadi di wilayah yang memiliki topografi lebih rendah dan berbarengan dengan terjadinya musim penghujan.
Namun belakangan ini banjir bisa jadi berada di wilayah dataran tinggi, tetapi dari sisi topografinya lebih rendah dari sekitarnya.
BACA JUGA:Saldo Bansos PIP Hari ini Masuk Rp 1, 8 Juta, Siswa Bisa Cek Langsung
2. Tanah Longsor
Menurut BMKG, tanah longsor adalah bencana yang terjadi di lingkungan, yang ditandai oleh kemiringan lereng yang curam dan landai dengan sudut tertentu, pegunungan hingga tebing pantai atau di dasar laut.
Dalam banyak kasus, tanah longsor dipicu oleh peristiwa tertentu, seperti:
- Hujan lebat;
- Gempa bumi;
- Lereng miring untuk membangun jalan;
- dan banyak lainnya.
BACA JUGA:Bansos PIP Tahap 3 Periode Oktober 2024 Cair, Buruan Cek Lagi Status Siswa SD SMP SMA
3. Curah Hujan Ekstrem
Curah hujan ekstrem adalah curah hujan yang jatuh di suatu lokasi tertentu dengan intensitas tinggi melebihi batas atas curah hujan biasanya (normalnya), yang terjadi dalam kurun waktu tertentu (menit, jam, hari, bulan).
Penyebab curah hujan ekstrem terjadi dipicu oleh pertumbuhan awan konvektif (cumulonimbus) yang masif dan mencapai atmosfer yang tinggi.
Selain curah hujan intensitas tinggi, awal cumulonimbus juga umumnya dapat disertai golakan angin kencang, hujan es dan potensi puting beliung.
BACA JUGA:Coba Amati! Ini Tanda-tanda Alam Jika Sudah Masuk Musim Penghujan, Salah Satunya Muncul Awan Ini
4. Angin Kencang
Angin kencang adalah naiknya kecepatan angin lebih dari 27,8 kilometer (km) per jam dari wilayah dengan tekanan udara yang lebih tinggi ke wilayah dengan tekanan udara lebih rendah.
Apabila terjadi angin kencang secara tiba-tiba atau mendadak yang berlangsung hujan beberapa detik atau menit, maka disebut sebagai gusty.
Kejadian ini berkaitan dengan pertumbuhan awan cumulonimbus. Angin kencang dapat menyebabkan pohon tumbang.