Kapan Awal Musim Hujan di Jawa Timur? Ini Prediksi dari BMKG
Prakiraan Cuaca BMKG --
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Kapan awal musim hujan di Jawa Timur? Ini prediksi dari BMKG.
Sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan seperti setiap tahunnya, yang mana sebagian wilayah akan dimulai pada Oktober hingga Desember 2024 mendatang.
BACA JUGA:Honda XRE 190 2025 Meluncur, Motor Adventure dengan Desain Modern, Segini Harganya
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bulan Oktober bakal menjadi awal musim hujan yang tiba lebih cepat di sejumlah wilayah Indonesia.
Sementara itu, BMKG telah merilis prediksi awal musim hujan di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Dari prediksi tersebut, mayoritas wilayah akan memasuki musim hujan pada November 2024.
"Sebagian besar wilayah Jatim sebanyak 66% ZOM (zona musim) baru memasuki musim hujan rata-rata di bulan November 2024," ujar Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jatim Anung Suprayitno, Senin (30/9/2024).
BACA JUGA:Prakiraan Musim Hujan di Jawa Tengah, Ini Daftar Wilayah yang Sudah Masuk Musim Hujan
Adapun secara umum, rincian awal musim hujan tahun 2024-2025 di Jawa Timur yakni September 1 ZOM (1,4% dari 74 ZOM), Oktober sebanyak 23 ZOM (31,0% dari 74 ZOM), November 49 ZOM (66,2% dari 74 ZOM), dan Desember 1 ZOM (1,4% dari 74 ZOM).
"Paling awal (musim hujan di Jatim) diprediksi pada September Dasarian I terjadi bagian tenggara Kabupaten Malang dan bagian barat daya Lumajang, sedangkan paling lambat diprediksi terjadi di bagian timur Situbondo pada Desember dasarian I," tutur Anung.
Anung juga mengungkapkan, terkait sifat hujan pada periode 2024-2025 ini, diprediksi normal meliputi 51 ZOM (69,0%).
"Curah hujan selama musim hujan 2024/2025 diprakirakan sebagian besar berkisar antara 1.000 hingga 2.500 mm," ungkapnya.
BACA JUGA:Beredar Rumor Uang Pecahan Rp 10 Ribu Keluaran Tahun 2005 Sudah Tidak Laku, Fakta Atau Hoax?
BMKG juga mengimbau kepada Pemerintah Daerah/Kota di Provinsi Jawa Timur, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih antisipatif terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem pada masa peralihan dan selama periode musim hujan 2024/2025.
Sebab, hal ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang dan tanah longsor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: