Jika Anda menyaksikan perkelahian, segera berikan teguran dengan nada tenang namun tegas. Jangan ikut-ikutan panik atau berteriak, karena hal tersebut hanya akan memancing situasi menjadi lebih tegang.
2. Pisahkan Kedua Anak dengan Aman
Setelah memberikan teguran, segera pisahkan kedua anak yang berkelahi dengan aman. Usahakan tidak menggunakan kekerasan, cukup dengan menahan mereka agar tidak saling menyerang.
BACA JUGA:Sadis! Kurang dari Sepekan Menjabat, Wali Kota di Meksiko Dibunuh
3. Ajak untuk Berbicara
Setelah situasi mereda, ajak kedua anak untuk duduk bersama dan bicara dari hati ke hati. Cobalah untuk menggali penyebab perkelahian dan berikan penjelasan mengenai cara yang lebih baik dalam menyelesaikan masalah tanpa kekerasan.
4. Laporkan ke Pihak Berwenang Jika Diperlukan
Jika situasinya sudah sangat parah dan tidak bisa diselesaikan dengan cara damai, jangan ragu untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang, seperti guru atau bahkan pihak keamanan, jika diperlukan.
BACA JUGA:Ratu Entok Mendekam di Sel Tahanan, Terancam 5 Tahun Penjara Akibat Penistaan Agama
5. Ajarkan Sikap Saling Menghormati
Hal yang paling penting adalah mengajarkan anak-anak untuk selalu menghormati satu sama lain. Sejak dini, anak perlu diajarkan bahwa kekerasan bukanlah solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah.
Dengan mengembangkan sikap saling menghargai, anak-anak akan lebih mudah mengelola emosi dan menghindari konflik fisik di kemudian hari.
Perkelahian antara dua siswa SMP di Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang dipicu oleh ejekan terhadap nama orang tua mereka menjadi viral di media sosial.
Kejadian ini memperlihatkan betapa pentingnya peran orang tua, guru, dan teman sebaya dalam menjaga perdamaian dan mencegah konflik fisik.
Mengajarkan sikap saling menghormati sejak dini menjadi kunci utama agar anak-anak tidak mudah terpancing emosi dan terlibat dalam kekerasan.
Sheila Silvina