NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Titik terang misteri keberadan Irvine, berkat penemuan sepatu dan kaus kaki di Puncak Gunung Everest.
Tim dokumenter National Geographic belum lama ini menemukan jejak kaki dan sepatu manusia di Gunung Everest.
BACA JUGA:Daftar Korban Kebakaran Speedboat, Cagub Maluku Utara Benny Laos Tewas
Jejak kaki dan sepatu ini diperkirakan milik seorang pria yang hilang ketika mencoba mencapai puncak Everest, 100 tahun yang lalu.
Dilansir dari liputan6.com, perubahan iklim yang semakin menipiskan salju dan es di sekitar Pegunungan Himalaya memperlihatkan tubuh para pendaki yang diduga meninggal saat mengejar impian mereka untuk mendaki puncak gunung tertinggi di dunia itu.
Berdasarkan cerita, terdapat seorang peria warga Inggris yang bernama Andrew 'Sandy' Irvine hilang bersama rekan pendakiannya George Mallory pada tahun 1924 silam.
BACA JUGA:Pernah Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Terkaya, Ini Rincian Harta Benny Laos Cagub Maluku Utara
Ketika itu, mereka berusaha untuk menjadi orang pertama yang mencapai puncak Everest, 8.848 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Namun, pada tahun 1999, Tubuh Mallory akhirnya ditemukan. Akan tetapi tidak dengan Irvine yang masih sulit dilacak.
Pada akhirnya, sampai tim National Geographic menemukan sepatu bot yang masih menutupi sisa-sisa kaki, di puncak Gletser Rongbuk Tengah.
Setelah diperiksa lebih dekat, mereka menemukan kaus kaki berlabel merah dengan jahitan tulisan AC IRVINE yang membuat mereka makin meyakini bahwa sepatu itu milik Irvine.
Meski begitu, jasad Irvine belum kunjung bisa dilacak hingga masih meninggalkan misteri seputar keberadaan Irvine saat mendaki Everest.
BACA JUGA:Pernah Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Terkaya, Ini Rincian Harta Benny Laos Cagub Maluku Utara
Masih berdasarkan sumber yang sama, pada Juni 2024, Kampus Magdalene, Cambdridge, tempat Mallory belajar pada 1905-1908 sebagai mahasiswa, mendigitalkan ratusan halaman korespondensi dan dokumen lain yang dikirim dan ditulis olehnya.
Secara keseluruhan, koleksi tersebut mencakup 840 surat dari tahun 1914—1924. Surat-surat tersebut menggambarkan berbagai kegiatan yang dilakukan Mallory, seperti pendakian-pendakian gunung yang dilakukannya, termasuk peristiwa wafatnya beberapa kru selama pendakian, keikutsertaannya dalam Pertempuran Somme di Perang Dunia I, hingga kunjungannya ke Amerika Serikat pada Era Pelarangan Alkohol.