BACA JUGA:Viral! Influencer Ini Dirujak Netizen Gegara Buka Jastip Sushi dari Bali, saat Dicoba Ternyata Basi!
3. Terus meninggi
Fakta selanjutnya ialah diduga jika Gunung Everest terus meninggi hingga saat ini. Itu karena Everest terbentuk berkat kekuatan ke atas yang dihasilkan ketika lempeng tektonik India dan Eurasia bertabrakan.
Tabrakan itu terus mendorong bebatuan dan membentuk gunung tertinggi di Bumi.
Ilmuwan memperkirakan Everest berusia sekitar 50-60 juta tahun.
Itu disebut masih cukup muda untuk standar geologi. Dan kekuatan dorongan masih mendorong Everest untuk meninggi seperempat inci setiap tahunnya.
BACA JUGA:Sederet Fakta Terbakarnya Speed Boat yang Tewaskan Cagub Maluku Utara Beny Laos
4. Oksigen sangat tipis
Karena puncaknya yang sangat tinggi, membuat mendaki di Everest tidak mudah. Khususnya soal tekanan udara di puncak yang hanya sepertiga dari tekanan udara di wilayah yang tak terlalu tinggi dari permukaan laut.
Itu membuat oksigen sebagai suatu yang langka pada ketinggian tersebut. Pendaki terkadang pun harus mengandalkan tabung oksigen untuk mencapai puncak.
5. Merupakan Seven Summits
Selanjutnya, sebagai gunung tertinggi di dunia, tentunya Gunung Everest termasuk Seven Summits atau puncak-puncak tertinggi di tujuh benua.
Sedangkan enam gunung lainnya yakni Gunung Carstenz Pyramid di Papua, Gunung Elbrus di Rusia, Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Gunung Aconcagua di Argentina, Gunung Vinson di Antartika, dan Gunung Denali di Alaska.
6. Punya 17 rute pendakian
Sebagai yang tertinggi dan berada di kawasan Pegunungan Himalaya, membuat Everest memiliki 17 rute pendakian untuk mencapai puncak. Tetapi, jalur paling populer dan sering dipilih yakni jalur Southeast Ridge dari Nepal dan jalur North Ridge dari Tibet.
7. Banyak yang gagal bahkan meninggal
Kendati telah ada banyak orang yang berhasil mencapai puncak, tapi tak sedikit juga yang gagal dan berakhir meninggal.
Pada tahun 2023, menurut catatan yang disimpan The Himalayan Database sejak tahun 1922, setidaknya ada 322 orang tewas di Gunung Everest. Jika di rata-rata ada sekitar 4,4 kematian setiap tahunnya.
Banyak mayat dari pendaki yang meninggal tersebut tertinggal dan terkubur di bawah es. Ketika lapisan es di Everest mencair, baru kemudian jasad tersebut dapat dilihat.
BACA JUGA:Pernah Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Terkaya, Ini Rincian Harta Benny Laos Cagub Maluku Utara
8. Musim mendaki
Pertengahan bulan Mei adalah waktu yang populer untuk pendaki menuju puncak Everest. Namun, proses persiapan biasanya telah dimulai berbulan-bulan sebelumnya. Tim ekspedisi biasanya telah berkumpul di Kathmandu, Nepal, pada Maret untuk mulai aklimatisasi atau adaptasi.