NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Konsep mengelola bahagia ala gus-baha, tak perlu banyak harta dan jadi pejabat.
Di dunia yang terus berubah dan penuh tekanan ini, pertanyaan tentang apa itu kebahagiaan tetap menjadi pusat perhatian manusia. Dari para filsuf klasik hingga peneliti modern, upaya untuk mendefinisikan dan memahami esensi kebahagiaan terus bergulir.
Namun, kebahagiaan tidak hanya sekadar sebuah emosi sementara atau pencapaian tertentu, itu adalah keadaan kesejahteraan yang melampaui kesenangan instan.
BACA JUGA:Kata Gus Baha, Kerjakan Amalan Ini Jika Ingin Rezeki Mengalir Deras dan Semua Keinginan Terkabul
Bukan hanya sekadar perasaan positif, kebahagiaan juga telah terbukti memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang.
Dari peningkatan sistem kekebalan tubuh hingga peningkatan harapan hidup, bukti ilmiah menunjukkan bahwa kebahagiaan adalah kunci untuk hidup yang lebih bermakna dan produktif.
Konsep Kebahagiaan Menurut Islam
Mengutip buku Mencari Islam Sebuah Ikhtiar Kokohkan Paham dan Kesadaran Beragama karya Ahmad Tamimi, konsep kebahagiaan menurut Islam adalah ketenangan hati dan kenyamanan jiwa yang diperoleh seorang hamba karena anugerah dari Allah SWT.
BACA JUGA:Gus Baha Beberkan Waktu Paling Mustajab Berdoa, Waktu Terbaik Itu hanya 30 Menit
Kebahagiaan dalam pandangan Islam pada dasarnya selalu bersumber dari hal-hal yang diperintahkan oleh agama. Untuk mencapai titik kebahagiaan tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan beribadah sesuai syariat Islam.
Dalam kitab Nashoihul ‘Ibad, orang yang bahagia menurut pandangan Islam memiliki tiga ciri-ciri, yaitu berhati alim, berperilaku sabar dalam menghadapi cobaan, dan selalu bersyukur dengan apapun yang dimilikinya.
Konsep Mengelola Bahagia Ala Gus Baha
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang dikenal dengan Gus Baha mengatakan jika definisi bahagia sangatlah luas dan tidak sempit berdasarkan pandangan satu kelompok.
Gus Baha menilai bahwa bahagia tidak harus menjadi pejabat negara, memiliki kendaraan bagus atau pun bergelimang harta. Menurutnya, setiap manusia bisa menciptakan kebahagiaan sendiri sesuai kondisi masing-masing, tanpa harus mengganggu orang lain.