Ia juga menyatakan bahwa mereka khawatir karena kamar Liam memiliki akses ke balkon, yang akhirnya menjadi tempat terjadinya tragedi ini.
Petugas tanggap darurat yang tiba di lokasi langsung mengevakuasi jasad Liam dari teras hotel, sementara suasana di sekitar lokasi dipenuhi oleh penggemar dan warga yang mulai berkumpul untuk menyaksikan dari kejauhan.
Jasad Liam kemudian dibawa ke kamar mayat untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kematiannya.
BACA JUGA:Jangan Lewatkan, Malam Ini Ada Fenomena Langit Hunter’s Moon
Hingga saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan mendalam, termasuk memeriksa apakah ada faktor lain yang memicu perilaku Liam yang tidak stabil pada hari naas tersebut.
Spekulasi mulai beredar di media sosial, termasuk rumor tentang tekanan mental yang mungkin ia alami sebelum kematiannya.
Kronologi Rinci
Kronologi lebih rinci mengungkapkan bahwa Liam tiba di Argentina bersama pacarnya, Kate Cassidy, pada 30 September 2024.
Keduanya sempat membagikan momen kebersamaan mereka di media sosial, memperlihatkan suasana bahagia selama liburan.
Namun, pada 14 Oktober, Kate kembali ke negara asalnya, sementara Liam memutuskan untuk tetap tinggal di Buenos Aires dan menginap di hotel yang sama.
Laporan dari sumber-sumber setempat menyebutkan bahwa sebelum kejadian ini, Liam telah menunjukkan perilaku aneh dan destruktif.
Ia dikabarkan menghancurkan laptopnya di lobi hotel, sehingga para staf harus membawanya kembali ke kamar dengan cara digendong.
Perilakunya yang semakin tidak terkontrol inilah yang akhirnya membuat staf hotel memutuskan untuk menghubungi pihak berwenang, berharap situasi bisa segera ditangani. Sayangnya, beberapa jam kemudian, kejadian tragis ini tidak dapat dihindari.
Tragedi yang menimpa Liam Payne ini membuat para penggemar dan rekan-rekannya di industri musik terkejut dan berduka.
BACA JUGA:100 Relawan Damkar Dikukuhkan oleh PJ Walikota