RbtvCamkoha - Ribuan ekor ikan air tawar yang ada di desa Marga Sakti, Kecamatan Padang Jaya, Bengkulu Utara, mabuk hingga mati akibat keracunan amonia.
Hal ini disebabkan karena peristiwa banjir bandang yang terjadi pada Rabu (31/08) dan Jumat (02/09) dini hari lalu.
Air sungai diduga memiliki kandungan amonia yang tinggi, sehingga menyebabkan ikan menjadi mabuk hingga mati.
\"Baru ketahuan pagi ini, sudah banyak yang mabuk mengambang di atas air,\" kata Babe, salah seorang pemilik kolam, Sabtu (03/09).
Diungkapkan Babe, bahwa terdapat sekitar 27 ribu ekor ikan dengan berat 3 hingga 5 kilogram yang ada di dalam kolam miliknya. Sehingga diperkirakan kerugian yang dialami mencapai Rp 25 juta.
\"Rp 25 juta lebih rugi. Ya kalau yang kena bukan cuma kolam saya, ada sekitar 2 atau 3 kolam lagi di sini yang kena amonia juga,\" ungkapannya.
Demi mengurang kerugian, ikan yang mabuk diangkut dan akan dijual ke pasar. Tentunya dengan harga yang murah dari harga biasanya, yakni dengan harga Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per kilogram.
\"Ini nanti akan diangkut, kita simpan dalam box es. Kita jual ke pasar. Harganya pasti lebih murah,\" tambah Babe.
Untuk diketahui, amonia adalah racun bagi ikan jika dibiarkan menumpuk dalam sistem produksi. Ketika amonia terakumulasi dalam tubuh, ikan tidak dapat mengekstrak energi dari pakan. Jika konsentrasi ammonia cukup tinggi, ikan menjadi lesu, kemudian mati.
Amonia yang secara alami hadir di lingkungan sekitar dihasilkan dari sisa bahan organik di tanah seperti tumbuhan, bangkai, dan kotoran hewan yang diurai oleh bakteri.
Novan Alqadri